Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan masih melanjutkan pelemahan pada hari-hari sebelumnya, namun relatif lebih tipis....banyak perusahaan baik yang listing di bursa maupun lainnya harus membayar dividen dan membayar hutang jangka pendek sehingga wajar kalau kebutuhan dolar kembali tinggi
Rupiah ditutup melemah 8 poin atau 0,05 persen menjadi Rp14.173 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.165 per dolar AS.
"Bulan September adalah akhir kuartal ketiga, di mana banyak perusahaan baik yang listing di bursa maupun lainnya harus membayar dividen dan membayar hutang jangka pendek sehingga wajar kalau kebutuhan dolar kembali tinggi," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.
Dari eksternal, membaiknya data ekonomi Amerika Serikat (AS) terutama PDB kuartal II-2019 final di dua persen, sesuai dengan ekspektasi pasar.
"Maka dalam pertemuan akhir tahun ini ada harapan bank sentral AS tidak akan menurunkan suku bunga kembali, karena dukungan ekonomi dalam negeri yang relatif stabil walaupun ada guncangan akibat perang dagang," ujar Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp14.188 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.171 per dolar AS hingga Rp14.198 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.197 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.162 per dolar AS.
Baca juga: IHSG melemah akhir pekan, terseret koreksi bursa saham Asia
Baca juga: Darmin sebut gejolak politik AS beri keuntungan bagi ekonomi RI
Baca juga: Bursa Saham Singapura ditutup turun tipis 0,18 poin
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019