Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Halu Oleo (UHO) Sulawesi Tenggara, menggelar bakar lilin dan tabur bunga, sebagai bentuk solidaritas atas gugurnya dua mahasiswa saat melakukan aksi damai di Kantor DPRD Sultra, Kamis (26/9).kami akan menggalang kekuatan yang lebih besar lagi
Aksi bakar lilin dan tabur bunga tersebut dilakukan di tiga titik dalam kampus tersebut, yakni di Gedung Rektorat, Gedung Vokasi, dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UHO, Jumat malam.
Ketua BEM UHO, Maco, di Kendari, Jumat malam, mengatakan akan kembali melakukan unjuk rasa dengan menurunkan masa yang lebih banyak lagi, menuntut Kapolri dan Kapolda Sultra dicopot dan mencabut beberapa Udang-Undang (UU) dan RUU yang kontroversi.
Baca juga: Wakapolri bertolak ke Kendari terkait mahasiswa tewas saat demo
"Keluarga Besar Mahasiswa UHO tidak akan diam dengan kejadian ini, kami akan menggalang kekuatan yang lebih besar lagi dan tetap pada tuntutan awal kami," kata Maco.
Kedua mahasiswa yang gugur saat memperjuangkan demokrasi tersebut, yakni Randi mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) angkatan 2016 dan Muhammad Yusuf Kardawi, Jurusan D3 Teknik Sipil Program Pendidikan Vokasi (PPV) angkatan 2018.
Selain KBM UHO, mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kendari juga melakukan bakar lilin usai melakukan aksi unjuk rasa di simpang empat daerah eks MTQ Kota Kendari.
Baca juga: Mahasiswa tewas saat demo, Polri: Personel tak dibekali senjata tajam
Baca juga: Polri investigasi dugaan kesalahan prosedur pengamanan demo Kendari
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019