Kepala Dinas Kesehatan kota Ambon Wendy Pelupessy mengatakan, ribuan pengungsi yang menempati sejumlah lokasi di kota Ambon mulai terserang penyakit ispa dan hipertensi.
"Hasil pemeriksaan petugas kesehatan paling banyak keluhan warga baik anak-anak maupun orang dewasa terserang ispa dan hipertensi karena ketakutan akan terjadinya gempa susulan," katanya, di Ambon, Sabtu.
Baca juga: Korban jiwa akibat gempa Ambon menjadi 20
Baca juga: Pertamina kirim bantuan untuk pengungsi gempa Ambon
Dijelaskannya, penyebab para pengungsi diserang penyakit karena lingkungan yang kurang bersih, minimnya air bersih, dan tidak tersedianya fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) yang memadai di lokasi pengungsian.
"Kurangnya ketersediaan air bersih di lokasi maupun MCK, mempengaruhi warga terkena dampak penyakit ispa, sedangkan penyakit hipertensi karena warga terganggu informasi hoaks akan terjadinya tsunami," katanya.
Wendy menyatakan, pihaknya menyiagakan 45 posko kesehatan di lima kecamatan ditambah layanan keliling.
Posko kesehatan, para pengungsi bisa memeriksakan tekanan darah maupun mendapatkan obat.
"Stok obat tersedia di posko maupun layanan keliling, karena itu masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan dapat memeriksakan kesehatan di petugas," ujarnya.
Ia menambahkan, posko akan disiagakan hingga kondisi benar-benar aman yakni para pengungsi kembali ke rumah.
"Kita menunggu arahan ketua posko bencana jika kondisi aman dan masyarakat sudah kembali ke rumah, pelayanan dapat dilanjutkan di puskemas terdekat," tandas Wendy.
Baca juga: BMKG: isu gempa dan tsunami di Ambon hoaks
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019