• Beranda
  • Berita
  • Harga sayuran hijau di Bandarlampung naik akibat musim kemarau

Harga sayuran hijau di Bandarlampung naik akibat musim kemarau

30 September 2019 06:12 WIB
Harga sayuran hijau di Bandarlampung naik akibat musim kemarau
Harga sayuran hijau naik, akibat stok terbatas di musim kering, Senin, 30/09/2019 (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Harga sayuran hijau sejak seminggu ini naik Rp500 hingga Rp1.000 per ikat, karena musim kemarau agak sulit sayuran hijau tumbuh subur

Harga sejumlah jenis sayuran hijau atau segar di berbagai pasar di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, naik menyusul musim kemarau yang berlangsung hingga saat ini.

"Harga sayuran hijau sejak seminggu ini naik Rp500 hingga Rp1.000 per ikat, karena musim kemarau agak sulit sayuran hijau tumbuh subur," ujar Asep seorang pedagang sayur di Pasar Kota Karang, Bandarlampung, Senin.

Baca juga: Kemarin, harga sayur-mayur naik hingga tips simpan oleh-oleh haji

Menurut dia, harga kangkung di pasar Kota Karang naik Rp500 per ikat, dari Rp1.500 menjadi Rp2.000 per ikat, dan sawi dari Rp4.000 menjadi Rp4.500.

"Harga naik sedikit untuk minggu ini, sebelumnya harga sayur hijau sempat naik hingga Rp1.000 per ikat karena pasokan dari petani sedikit sekali, untungnya sekarang pasokan sudah sedikit bertambah," katanya.

Menurut dia, harga sayuran hijau seperti kangkung, bayam, sawi, mengalami kenaikan sejak kiriman pasokan berkurang akibat kemarau.

Baca juga: Harga wortel di Ambon capai Rp46.600/kg

"Pasokan berkurang karena sayuran hijau butuh banyak air, sedangkan sedang musim kemarau, jadi banyak sayuran yang kering kekurangan air," katanya.

Harga sayuran hijau yang fluktuatif juga terjadi di Pasar Tamin, Bandarlampung.

"Sudah sejak seminggu lalu harga sayuran hijau naik turun, harga bayam dari Rp2.000 menjadi Rp3.000 per ikat, harga kangkung Rp1.500 menjadi Rp2.500 per ikat," kata pedagang.

Hal yang sama juga terjadi di Pasar Cimeng, Bandarlampung.

"Harga sawi Rp4.500, kangkung Rp3.000 per ikat dan, bayam Rp 3.000 per ikat. Naik semua sekitar Rp 500 hingga Rp 1.000 per ikat, karena musim kering," ujar Neti, seorang pedagang.

Baca juga: Erupsi Gunung Sinabung mengatrol harga buah dan sayur di Kota Langsa

Menurut dia, saat musim kering kenaikan harga sayur hijau merupakan hal biasa karena pedagang hanya menjual sayuran segar dalam jumlah sedikit karena sayuran hijau sulit tumbuh.

"Harga sayur naik karena musim kemarau wajar, karena kita juga biasanya hanya menjual sayuran hijau beberapa ikat saja, karena terkadang stok sayuran hijau banyak yang kualitasnya kurang baik karena kekurangan air," katanya.

 

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019