"Jangan sampai ada upaya pelemahan pada institusi ini. Kami mendukung penguatan kelembagaan KPK," kata orator aksi itu dalam orasinya, Alvian.
Massa pengunjuk rasa ini datang ke kantor DPRD di Jalan Kabupaten Pamekasan dengan membawa berbagai jenis poster dan spanduk yang berisi kecamatan atas upaya sistemik pelemahan institusi KPK.
Menurut mahasiswa, institusi ini harus kuat dan tidak boleh dikendalikan oleh pihak manapun, termasuk oleh DPR RI dengan cara mengubah UU KPK.
Aksi mahasiswa dari kampus Islam negeri Madura yang terletak di Kabupaten Pamekasan ini berjalan tertib. Mahasiswa bergantian menggelar orasi dengan menggunakan pengeras suara.
Selain memprotes upaya pelemahan institusi KPK, para pengunjuk rasa dari berbagai fakultas ini juga menuntut agar DPR RI menunda pembahasan sejumlah rancangan undang-undang yang masih dinilai kontroversi.
Antara lain rancangan KUHP, RUU pertanahan dan RUU tentang perempuan.
Juga baca: 232 polisi jaga lalu-lintas di depan Gerbang DPR selama demonstrasi
Juga baca: BEM Jakarta tegaskan tak ada penunggang dalam demonstrasi di DPR
Juga baca: Demonstrasi mahasiswa, Polda Metro alihkan lalu-lintas di Gedung DPR
Massa pengunjuk rasa ini juga menuntut agar DPRD Pamekasan menanda tangani petisi yang diajukan mahasiswa, yakni penolakan tentang upaya pelemahan institusi KPK.
Sementara itu, Ketua sementara DPRD Pamekasan Halili menyatakan, pihaknya setuju dengan gagasan mahasiswa bahkan mendukung upaya menguatkan kelembagaan KPK di negeri ini.
"Kami sependapat dengan saudara-saudara dan adik-adikku sekalian. KPK memang harus kuat, karena KPK membawa misi penegakan supremasi hukum di negeri ini," kata Halili.
Unjuk rasa memprotes upaya pelemahan KPK oleh mahasiswa IAIN Pamekasan di Pulau Madura ini merupakan kali kelima di Madura.
Sebelumnya aksi serupa juga digelar mahasiswa Bangkalan, Sumenep, lalu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pamekasan dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bangkalan.
Aksi ribuan mahasiswa IAIN Madura di kantor DPRD Pamekasan, Senin (30/9) ini berlangsung tertib dengan pengawalan aparat kepolisian dari jajaran Polres Pamekasan.
Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo memantau secara langsung aksi mahasiswa IAIN Madura ini dengan jumlah personel yang diterjunkan sebanyak 300 personel, gabungan antara personel polisi dan TNI.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019