Inspiraktif, kependekan dari Inspirasi, Aktif dan Positif, merupakan upaya perusahaan mengajak keterlibatan masyarakat dalam memahami potensi plastik bekas pakai serta pengumpulan yang lebih tepat dan bersama membantu mencari solusi terkait dengan permasalahan kemasan plastik.
"Melalui pameran edukasi ini, Coca-Cola Indonesia ingin membuka mata masyarakat bahwa para pekerja sektor informal pengumpulan limbah (pemulung, pengepul) merupakan bagian penting penggerak ekonomi," kata Belinda Ford, selaku ASEAN Public Affairs, Communications & Sustainaibility Director, Coca-Cola ASEAN, dalam keterangan pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.
Pameran menampilkan aliran limbah pasca konsumsi di Indonesia. Para pengunjung bisa melihat keseluruhan proses daur ulang di pameran itu mulai dari pengumpulan sampah kemasan oleh pemulung hingga bagaimana kemasan yang dikumpulkan tersebut diubah menjadi barang yang berharga seperti serpihan plastik.
"Sebagai bagian dari upaya kami mewujudkan ‘World Without Waste’, Coca-Cola menghadirkan pameran edukasi Inspiraktif sebagai bentuk keterlibatan masyarakat dalam memberikan dampak positif terhadap komunitas sekitar," kata Triyono Prijosoesilo, Public Affairs and Communications Director, Coca-Cola Indonesia.
Menurut data Coca Cola, sekitar 70 persen masyarakat DKI Jakarta memiliki pemahaman awal tentang nilai botol PET pasca konsumsi. Hal itu merupakan titik awal yang baik untuk bergerak menuju ekonomi sirkular bagi botol dan kemasan plastik.
Baca juga: Viral lulusan UI keluhkan gaji Rp8 juta, ini kata direktur Coca-Cola
Baca juga: Bali Big Eco Forum serukan aksi nyata lawan sampah plastik
Baca juga: Kampanye budaya sehat di Medan melalui Gerakan Indonesia Bersih
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019