Kepala ACT cabang Madiun, Jawa Timur Sumintoro mengatakan kondisi para korban Mamena sangat membutuhkan bantuan. Mereka harus meninggalkan segala harta benda yang dimilikinya akibat kerusuhan tersebut.
"Jadi mereka tidak membawa apapun lagi. Kecuali mungkin pakaian yang melekat di badan. Makanya mereka membutuhkan banyak bantuan, seperti pakaian, makanan, minuman, obat-obatan, hingga pengawalan saat kepulangan," ujar Sumintoro di Madiun, Selasa.
Menurt dia, menyikapi hal tersebut, ACT menjadikan setiap kantor cabangnya sebagai Posko Peduli Wamena. Termasuk kantor ACT yang berada di Madiun.
Posko peduli tersebut memiliki tugas pokok menggalang bantuan untuk para korban, baik yang telah dipulangkan ke daerah masing-masing maupun yang masih bertahan di pengungsian.
Baca juga: ACT buka pusat krisis penanganan dampak kerusuhan Wamena di Sumbar
Marketing Komunikasi ACT cabang Madiun Aferu Fajar menambahkan, ACT telah membuka posko bantuan di Sentani sejak pekan lalu, termasuk juda di Madiun.
"Kebutuhan untuk membantu mereka masih sangat besar. Di posko ini, kami menerima dari segenap masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan bagi korban Wamena. Silakan hubungi kami di 477 0901 atau datang langsung ke kantor ACT Madiun di Jalan Thamrin 95, Kota Madiun," kata Aferu.
Seperti diketahui, kerusuhan terjadi dalam demonstrasi yang berlangsug di Wamena hingga menyebabkan 33 orang meniggal dunia, 77 orang terluka, dan lebih dari 9.240 warga mengungsi ke tempat aman. Kerusuhan juga merusak sejumlah fasilitas umum di wilayah setempat.
Kasus tersebut hingga kini masih ditangani oleh Polri dan berwenang lainnya guna mengungkap pihak-pihak bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Baca juga: ACT buka posko kemanusiaan untuk korban kerusuhan Wamena di Makassar
Baca juga: Papua Terkini - Bantuan untuk perantau di Wamena terkumpul Rp369 juta
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019