• Beranda
  • Berita
  • Rabu pagi, kualitas udara Mangga Dua Selatan terburuk se-Jakarta

Rabu pagi, kualitas udara Mangga Dua Selatan terburuk se-Jakarta

2 Oktober 2019 08:09 WIB
Rabu pagi, kualitas udara Mangga Dua Selatan terburuk se-Jakarta
Salah satu pengunjung gunakan himbauan CFD perbaiki kualitas udara Jakarta di Spot Budaya Taman Dukuh Atas, Jakarta Selatan, Minggu (22/9/2019). (Antara/Livia Kristianti)
Kualitas udara kawasan Mangga Dua Selatan Jakarta Pusat terburuk se-Jakarta, menurut data Air Visual yang diakses Rabu pagi pukul 07.56 WIB.

Mangga Dua Selatan berada pada kategori tidak sehat di angka 182 menurut parameter US Air Quality Index (AQI US), atau dengan parameter konsentrasi polusi PM 2.5 sebesar 115,3 µg/m³ dengan kelembapan 88 persen dan kecepatan angin 5,4 km/jam.

Sementara kualitas udara paling tidak sehat kedua di DKI Jakarta adalah di kawasan Sudirman Business Distric Center (SCBD) Jakarta Pusat, di angka 181 menurut parameter US Air Quality Index (AQI US), atau dengan parameter konsentrasi polusi PM 2.5 sebesar 141,5 µg/m³.

Baca juga: Senin pagi, Jakarta tempati posisi 10 kota terpolusi dunia

Rata-rata kualitas udara Jakarta secara keseluruhan berada di angka 177 menurut parameter US Air Quality Index (AQI US), atau dengan parameter konsentrasi polusi PM 2.5 sebesar 106.7 µg/m³.

Pemerintah DKI Jakarta telah merespons permasalahan polusi udara dengan mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara di Ibu Kota.

Instruksi tersebut selanjutnya diimplementasikan melalui kebijakan perluasan wilayah rekayasa lalu lintas ganjil-genap guna menekan populasi kendaraan sebagai salah satu pemicu polusi.

Baca juga: Jumat pagi, Jakarta posisi keempat udara terburuk sedunia

DKI juga melakukan uji emisi secara rutin hingga membatasi usia pakai kendaraan yang akan melintas di wilayah setempat.

Selain itu, Pemprov DKI juga mengintensifkan pengawasan terhadap pabrik yang berpotensi melanggar aturan lingkungan hingga mengintensifkan penghijauan di sejumlah titik kawasan.











 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019