"Melalui peringatan batik kita buka kembali komitmen terhadap batik Indonesia," katanya saat memperingati Hari Batik Nasional 2019 di Istana Mangkunegaran Surakarta, Rabu.
Dikatakan Presiden RI, sudah menjadi tugas bersama baik itu pemerintah maupun masyarakat untuk menjaga dan menciptakan karya adi luhung bangsa tersebut.
Baca juga: Jokowi "membatik untuk negeri" di Solo
Baca juga: Cara padu padan agar tampil kekinian di Hari Batik
"Sejak 10 tahun lalu Unesco menjadikan batik sebagai warisan budaya asal Indonesia. Dibutuhkan komitmen seluruh pihak untuk mempertahankan penetapan dari Unesco ini," ucap Presiden Jokowi.
Meski demikian, dikatakannya, saat ini batik sudah makin berkembang di dalam negeri, terlihat dari pertumbuhan pengrajin batik, makin masifnya batik digunakan oleh masyarakat, dan makin aktifnya batik tampil di panggung fashion dunia.
"Generasi muda yang juga makin sigap melestarikan batik. Tadi saya melihat anak-anak SMK diajarkan membatik. Saya tanya ternyata mereka diajarkan batik seminggu tiga kali, itu cukup," katanya.
Baca juga: Hari Batik Internasional diperingati di Kuala Lumpur
Baca juga: Komunitas batik rayakan satu dasawarsa batik warisan tak benda UNESCO
Meski sudah mulai aktif diajarkan di sekolah, ia meminta seluruh pihak untuk terus mengajak generasi muda lebih mencintai batik dan mengajak masyarakat dunia untuk mengakui batik dan mengagumi batik.
"Selain itu juga lebih aktif memanggungkan batik pada acara internasional. Menjadikan batik sebagai duta budaya Indonesia," katanya.
Sementara itu, pada kesempatan itu Jokowi didampingi oleh Iriana Joko Widodo dan Mufidah Jusuf Kalla.
Selain itu, juga ada Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca juga: Selebritas dunia yang kepergok kenakan batik
Baca juga: Dubes Swiss terkesan dengan dedikasi pembuat batik
Peragaan Batik di Bandara Sita Perhatian Wisatawan
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019