Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau menyatakan telah berkoordinasi dengan International Organization of Imigration (IOM) terkait rencana mengakomodir keinginan bersekolah anak-anak imigran pencari suaka di SD setempat.Dan karena sekolah negeri, maka gratis.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Hendri Arulan di Batam, Rabu, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan IOM terkait rencana tersebut, namun masih mempertimbangkan soal pemberian izinnya.
"Saya masih akan melaporkan ke Pak Wali," kata Hendri.
Ia mengatakan, membuka bangku sekolah untuk anak imigran, merupakan upaya pemerintah memenuhi hak pendidikan bagi pencari suaka.
Disdik Batam juga masih menunggu regulasi dan arahan dari kementerian, terkait izin yang harus dipenuhi pencari suaka agar bisa menyekolahkan anak-anaknya.
"Harus ada izin. Tapi izinnya, apa, kita tunggu," kata dia.
Baca juga: Pekanbaru membuka pintu 12 sekolah dasar untuk anak imigran
Bila memungkinkan, kata dia, anak pencari suaka akan mulai bersekolah pada semester II tahun ini.
"Di pertengahan tahun ajaran. Mereka dititipkan di sekolah negeri," kata dia.
Berdasarkan data yang diperolehnya, terdapat sekitar 30 anak imigran yang berusia sekolah dasar.
Mereka bertempat tinggal di Hotel Kolekta, sekitar Lubuk Baja, sehingga nantinya, akan dipilih sekolah terdekat untuk pendidikan anak imigran.
Menurut dia, sekolah untuk anak imigran hanya untuk mengakomodir kebutuhan pendidikan saja. Anak-anak itu tidak akan mendapatkan ijazah dari sekolah.
"Dan karena sekolah negeri, maka gratis. Tapi kalau ada biaya, misalnya guru tambahan karena persoalan bahasa, maka mereka yang menanggung," kata Hendri.
Baca juga: 200 anak imigran siap bersekolah di SD Pekanbaru
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019