• Beranda
  • Berita
  • Akademisi: TNI profesional harus bernafas pada membangun pertahanan

Akademisi: TNI profesional harus bernafas pada membangun pertahanan

2 Oktober 2019 12:40 WIB
Akademisi: TNI profesional harus bernafas pada membangun pertahanan
ilustrasi Sejumlah pasukan TNI AD dari Yonif 132/Bima Sakti (BS) meneriakan ye-yel saat mengikuti apel penerimaan Satgas Pamtas RI-RDTL di Markas Lantamal VII Kupang Kota Kupang,NTT (6/9/2019).ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

TNI harus secara profesional memberi payung rasa aman bagi dan kepada setiap warga Negara Indonesia

Akademisi dari Universitas Widya Mandira Pater Gregorius Neonbasu SVD menilai bahwa citra TNI yang profesional harus bernafas pada membangun pertahanan.

"Artinya bahwa TNI harus secara profesional memberi payung rasa aman bagi dan kepada setiap warga Negara Indonesia," katanya kepada Antara di Kupang, Rabu (2/10).

Hal ini disampaikan berkaitan dengan komitmen TNI untuk melakukan reformasi agar menjadi tentara yang profesional.

Menurut dia, tema umum HUT TNI yang mengangkat soal profesionalisme TNI sangat relevan karena memang fungsi TNI harus bersandar pada profesionalisme.

Rohaniwan Katolik ini juga mengatakan bahwa citra TNI yang bernafas pada membangun ketahanan pertahanan itu harus juga disandingkan dengan memaknai keamanan nasional yang berlandas pada UU keamanan nasional

Baca juga: Sambut HUT TNI, Serka Dewa Astawa berlari 374 kilometer keliling Bali

Selama ini, katanya, peran dan fungsi TNI sudah cukup bagus, dalam arti bahwa peran dan fungsi TNI sungguh-sungguh menjaga ide dan praktek berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila.

"Tanpa Pancasila hilang kebangsaan dan kenegaraan kita sebagai Indonesia. Sebab ke-Indonesian kita terletak pada dasar Pancasila," ujar dia.

Terkait peran TNI di wilayah NTT, kata dosen antropologi itu juga selama ini sudah berjalan dengan baik dan benar, baik ikut kerja sama dengan pemerintah provinsi sampai ke desa-desa.

Baca juga: Panglima ziarah makam Bung Karno dan Gus Dur jelang HUT TNI

Baca juga: Kodam XIII Merdeka gelar pameran Alutsista sambut HUT TNI


"Kiranya segala yang sudah baik, dipertahankan, dan ke depan perlu ditingkatkan, terlebih kemampuan TNI untuk secara antropologis mengetahui butir-butir budaya bangsa dan Negara, termasuk berbagai butir kebudayaan yang ada di daerah-daerah," kata Mandira.

Menurut dia, pendekatan TNI yang Pancasilais harus berlandas juga pada tradisi, budaya dan kebiasaan masyarakat di setiap daerah.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019