"Saya tidak membayangkan sebelumnya bahwa film itu akan menjadi lancar," kata Phoenix dikutip dari The Hollywood Reporter, Rabu.
Baca juga: Wartawan dilarang wawancara di karpet merah saat premier "Joker"
Baca juga: Polisi tingkatkan pengamanan di bioskop-bioskop saat pemutaran "Joker"
"Ini film yang sulit. Dalam beberapa hal, ada kalanya orang-orang akan bereaksi keras terhadapnya," lanjut dia.
Reaksi kuat yang dimaksud Phoenix, adalah adanya beberapa pengamanan khusus di sejumlah bioskop Amerika Serikat saat pemutaran perdananya pada Jumat mendatang.
Selain itu, berbagai jaringan bioskop AS juga telah mengubah kebijakan mereka, agar para penonton tidak berdandan layaknya salah satu karakter super villain DC Comics itu pada pemutaran "Joker".
Phoenix kemudian mengatakan bahwa ia ingin penonton untuk bersimpati atau berempati dengan karakternya.
"Rasanya, karena itulah yang harus kita lakukan," kata dia.
"Saya pikir kita sebagai penonton mampu untuk melihat kedua hal itu (masalah dan pesan dalam "Joker") secara bersamaan dan mengalaminya dan menghargainya," pungkasnya.
Film "Joker" yang merupakan peraih penghargaan tertinggi pada ajang Festival Film Venesia 2019 itu dijadwalkan tayang di AS pada 4 Oktober. Sedangkan di bioskop Indonesia telah diputar mulai hari ini.
Baca juga: Polisi New York perketat pengamanan di pemutaran perdana "Joker"
Baca juga: Dua jaringan bioskop AS larang penonton "Joker" pakai topeng
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019