Humas lembaga kemanusiaan Aksi Tanggap Cepat (ATC) Lukman Aziz kepada Antara di Jayapura, Rabu malam mengatakan, tahap awal dua pesawat jenis bombardir milik GIA akan mengangkut pengungsi yang sudah ada di Sentani.
Namun, berapa jumlah korban kerusuhan Wamena yang akan diterbangkan itu belum dapat dipastikan karena yang diutamakan adalah mereka yang cidera, wanita dan anak-anak. ATC sendiri menyiapkan pesawat lainnya yang akan mengangkut pengungsi korban ke Makassar dan Surabaya, kata Lukman.
Dia mengatakan, selain menyiapkan pesawat, ATC juga akan mencarter kapal milik PT Pelni guna mengakomodir para pengungsi yang ingin pulang.
Sebagian besar pengungsi baik yang berada di penampungan Yonif 751 Raider dan halaman mesjid Al Aqso di Sentani menyatakan ingin pulang ke kampung halaman.
"Namun saya akan kembali ke Wamena tanpa membawa anak dan istri," kata Fuad, salah satu pengungsi asal Pasuruan, yang mengaku sudah sekitar 20 tahun di Wamena, bahkan kedua anaknya lahir di Wamena.
Baca juga: Papua Terkini- Seratusan pengungsi Wamena tiba di Malang
Baca juga: Warga Sulsel pengungsi Wamena tiba di Makassar
Baca juga: Papua Terkini - ACT akan bantu ekonomi pengungsi kerusuhan Wamena
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019