Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memamerkan inovasi teknologi terkait ikan hias yang diharapkan mempercepat hilirisasi serta memberikan manfaat langsung kepada dunia usaha atau industri perikanan nasional.Merupakan ranah peneliti kami untuk menghasilkan terobosan baru yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pembudidaya ikan hias
"Merupakan ranah peneliti kami untuk menghasilkan terobosan baru yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pembudidaya ikan hias," kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Satuair, aplikasi untuk para pecinta ikan hias
Baca juga: Yogyakarta fokus hasilkan ikan hias berkualitas
Kepala BRSDM memaparkan berdasarkan data riset, Indonesia memiliki 4.700 spesies ikan hias. Di samping itu, pada 2015 hingga 2018, volume ekspor ikan hias Indonesia tercatat sudah mencapai 257.862.207 ekor.
Pada tahun 2018, berdasarkan data Trade Map, nilai ekspor ikan hias Indonesiapun mencapai 27,61 juta dolar AS, dan merupakan nilai ekspor ikan hias tertinggi dalam enam tahun terakhir.
"Ini merupakan kesempatan, dengan potensi alam yang bagus, peluang bisnis yang bagus, yang dibutuhkan tinggal teknologi inovasinya," katanya.
Sjarief juga mendorong para peneliti dengan melibatkan masyarakat, untuk dapat menginventaris jenis ikan hias di Indonesia, melalui aplikasi Aquarium Indonesia, yang juga merupakan hasil inovasi BRSDM.
Baca juga: Ikan cupang berpotensi tingkatkan perekonomian masyarakat
Balai Riset Budidaya Ikan Hias BRSDM KKP, lanjutnya, juga menyelenggarakan program Science Innovation Business Matching (SIBM) bertema "Inovasi Pakan Ikan Hias untuk Peningkatan Daya Saing", 2-4 Oktober 2019.
SIBM merupakan wadah untuk mempertemukan calon mitra usaha dengan peneliti, serta akan menjadi tempat peneliti BRSDM untuk mengenalkan hasil-hasil riset inovasi yang mereka lakukan.
Dalam laporannya, Kepala Pusat Riset Perikanan, Waluyo Sejati Abutohir, menyampaikan bahwa dalam SIBM, BRBIH turut merilis lima inovasi baru.
Waluyo memaparkan, inovasi pertama yakni Pakan Ikan Hias Ashanti, yang merupakan pakan dengan kandungan astaxanthin yang telah teruji.
Kedua, SuperGold Powder, yang merupakan suplemen pakan untuk meningkatkan kualitas warna ikan hias yang terbuat dari bunga marigold diperuntukan untuk industri feedmiller.
Inovasi ketiga yakni Serum SuperGold, merupakan larutan yang disemprotkan ke pakan untuk meningkatkan kualitas warna ikan hias, serta diharapkan juga membantu pembudidaya ikan skala kecil dan pemilik ikan hias.
Keempat yakni O'Fish Dokter, peralatan untuk mendeteksi kandungan karotenoid di dalam pakan ikan hias.
Inovasi kelima adalah Big Data tanaman hias air, yakni situs tanaman hias air Indonesia, dilengkapi dengan barcoding dari masing-masing tanaman hias yang jika di klik akan memunculkan data dari masing-masing jenis tanaman.
Baca juga: KKP genjot penerimaan negara dari ekspor ikan hias
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019