Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mencari solusi komprehensif untuk menangani pencemaran laut yang menjadi tantangan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.Kami akan upayakan, tidak hanya yang sudah tercemar tapi kami cegah dari hulu supaya tidak terbuang ke laut terutama sampah plastik
"Masukan dari semua unsur dari pemerintahan, dunia usaha, akademisi, filantropi, hingga NGO (lembaga swadaya masyarakat) menjadi satu kesatuan," kata Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas Arifin Rudiyanto di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, dari 17 tujuan dalam pembangunan berkelanjutan (SDGs), tujuan terkait ekosistem laut menyangkut pencemaran laut masih belum bisa diatasi optimal.
"Kami akan upayakan, tidak hanya yang sudah tercemar tapi kami cegah dari hulu supaya tidak terbuang ke laut terutama sampah plastik," katanya.
Selain pencemaran laut, kerusakan ekosistem laut juga menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, seperti penangkapan ikan yang merusak hingga pembabatan mangrove.
Pencemaran dan kerusakan ekosistem laut itu, lanjut dia, tidak hanya mempenharuhi lingkungan tetapi termasuk manusia di dalamnya salah satunya nelayan.
Laut, kata dia, juga menjadi sumber ekonomi dan sumber pangan bagi manusia.
Baca juga: Akademisi ingatkan pencemaran laut tidak hanya sampah plastik
Upaya dalam menghambat laju perubahan iklim, kata dia, juga bisa terganggu karena ekosistem laut termasuk terumbu karang merupakan penyerap karbon atau blue carbon terbesar.
"Intinya kami ingin mendengar berbagai masukan dari kalangan tentang pelaksanaan SDGs terutama tujuan 14 (laut) tapi tujuan ini tidak berdiri sendiri karena terkait aspek kesehatan, pendidikan, pekerjaan, kerja sama, bahkan perdamaian pun masuk," katanya.
SDGs itu, kata dia, juga akan mendukung pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJM) tahun 2020-2024.
Masukan dari berbagai kalangan itu akan dikumpulkan selama pelaksanaan Konferensi Tahunan SGDs yang diadakan Bappenas di Jakarta, 8-9 Oktober 2019, yang mengangkat tema kelautan berkelanjutan untuk kesejahteraan dan mengurangi ketimpangan.
Baca juga: Menteri Susi ingatkan warga tentang sampah plastik
Baca juga: Menteri Lingkungan prihatin sampah tepi pantai sampai 106 kg/m
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019