• Beranda
  • Berita
  • Implementasi 4.0, Indonesia butuh SDM terlatih dan infrastruktur baik

Implementasi 4.0, Indonesia butuh SDM terlatih dan infrastruktur baik

4 Oktober 2019 06:37 WIB
Implementasi 4.0, Indonesia butuh SDM terlatih dan infrastruktur baik
Minister President of the German Federal State of Lower Saxony, Jerman yakni Stephan Weil saat menyampaikan keterangan dalam sesi exclusive talk di Jakarta, Kamis malam (3/10/2019). ANTARA/Aji Cakti

Dua hal mendasar ini yang dibutuhkan Indonesia untuk menjalankan Revolusi Industri 4.0 di seluruh wilayahnya.

Minister President of the German Federal State of Lower Saxony, Jerman yakni Stephan Weil menilai Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) terlatih dan infrastruktur yang baik untuk menjalankan Revolusi Industri 4.0 di seluruh wilayahnya.

"Menurut saya, Indonesia perlu sumber daya manusia yang terlatih dan sarana infrastruktur yang sangat baik. Dua hal mendasar ini yang dibutuhkan Indonesia untuk menjalankan Revolusi Industri 4.0 di seluruh wilayahnya," ujar Stephan Weil di Jakarta, Kamis malam (3/10).

Dia menjelaskan bahwa pada kenyataannya di Jerman maupun di negara-negara lainnya sedang menjalani proses menuju penerapan Revolusi Industri 4.0 dan belum mencapai pada bagian akhir dari penerapan Industri 4.0 tersebut.

"Saya memahami strategi yang diputuskan oleh para pembuat keputusan di Indonesia terkait Indonesia 4.0, menjadikan Indonesia sebagai bagian dari pergerakan industri global dan saya pikir perhelatan Hannover Messe merupakan ajang yang tepat untuk membuat komitmen seperti ini," katanya.

Baca juga: Satya Yudha: Kualitas SDM yang unggul jadi penopang utama industri 4.0

Hannover Messe merupakan perhelatan pameran dagang terkemuka di dunia untuk teknologi industri terkini seperti Industri 4.0 yang rencananya berlangsung di Jerman pada 20-24 April 2020, menghadirkan lebih dari 6.500 peserta dari pelaku industri terkemuka di seluruh dunia yang berasal dari sekitar 73 negara.

Setiap tahunnya, pameran ini dikunjungi oleh lebih dari 225.000 pengunjung dari sekitar 91 negara dan menghasilkan sekitar 5,6 juta kontak bisnis. Sebagai negara mitra resmi, Indonesia akan menempati Central Pavilion seluas 1.300 meter persegi dan beberapa Paviliun Satelit yang bersifat tematik.

Dalam kesempatan yang sama, Chairman of Managing Board Deutsche Messe AG Jochen Kockler sebagai pihak penyelenggara Hannover Messe menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peluang untuk bisa mengimplementasikan Revolusi Industri 4.0 mengingat Indonesia memiliki jumlah populasi masyarakat produktif yang terus bertambah.

Baca juga: Indonesia perlu transformasi keterampilan SDM hadapi industri 4.0

"Ketika para pelaku bisnis serta industri Indonesia menjalin kerjasama dengan pelaku industri Jerman, maka ini momentum yang pas untuk menggabungkan pengalaman Jerman dalam bidang industri dan populasi masyarakat produktif Indonesia yang banyak untuk melakukan investasi seperti membangun pabrik dan menerapkan teknologi guna menopang pekerjaan yang bersifat berkelanjutan dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.

Terkait peluang investasi di Indonesia, Minister President of the German Federal State of Lower Saxony yakni Stephan Weil menilai Terdapat banyak peluang investasi dalam berbagai sektor di Indonesia seperti sektor energi terbarukan yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia, mengingat masalah perubahan iklim global di seluruh dunia.

Contoh peluang investasi lainnya adalah tantangan Indonesia dalam sektor pengelolaan limbah atau sampah di Jakata, di mana Indonesia membutuhkan industri pengelolaan sampah yang canggih untuk mendaur ulang sampah atau limbah.

"Dengan demikian terdapat peluang investasi yang cerah di Indonesia," ujar Stephan Weil.

Baca juga: Menkop: Revolusi Industri 4.0 buka peluang siapapun jadi pengusaha
Baca juga: Menpar fokus terapkan tiga strategi pariwisata hadapi era industri 4.0
Baca juga: Menhan sebut tantangan revolusi industri 4.0 adalah ancaman "mindset"

Pewarta: Aji Cakti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019