Bupati Ngada memilih tidak maju pilkada 2020

5 Oktober 2019 11:27 WIB
Bupati Ngada memilih tidak maju pilkada 2020
Bupati Ngada, Nusa Tenggara Timur, Paulus Soliwoa. (Antara/ Benny Jahang)
Bupati Ngada, Nusa Tenggara Timur, Paulus Soliwoa memilih tidak maju dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah pada 2020 di Pulau Flores itu karena ingin menghabiskan masa tuanya dengan beristirahat.

"Saya tidak ikut maju dalam pilkada di Ngada karena usia semakin tua dan ingin istirahat dan menjadi pengayom bagi semua calon yang maju dalam pilkada nanti," kata Bupati Ngada, Paulus Soliwoa kepada Antara di Kantor Gubernur NTT, Kupang, Sabtu.

Bupati Paulus Soliwoa mengatakan hal itu terkait pelaksanaan pilkada di daerah itu pada 2020.

Ia mengatakan, salah satu pertimbangan tidak maju dalam perhelatan pilkada pada 2020, untuk memberikan kesempatan terhadap kader-kader muda di Ngada maju sebagai bupati dan wakil bupati lima tahun kedepan.

"Bagi saya sudah cukup menjadi wakil bupati dan saat ini menjadi bupati Ngada sekalipun hanya beberapa tahun. Selama 36 tahun menjadi ASN dan Wakil Bupati tujuh tahun sudah cukup dalam mengabdi bagi daerah ini," tegasnya.

Ia merasa yakin bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang maju di pilkada 2020 memiliki niat yang tulus untuk membangun Kabupaten Ngada menjadi lebih baik.

Paulus Soliwoa mengaku hanya ingin menjadi orang tua yang mengayomi bagi seluruh bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang maju dalam pilkada tahun depan, sehingga pembangunan yang telah dilakukan para bupati sebelumnya dapat dilanjutkan dengan baik untuk kepentingan masyarakat Ngada.

Menurut dia, menjadi kepala daerah di Ngada tidak mudah di tengah usianya yang semakin tua.

"Menjadi kepala daerah di tengah usai yang semakin tua tidaklah mudah, sehingga saatnya beristirahat untuk menikmati masa-masa tua dengan tenang," ujar Paulus Soliwoa yang dilantik menjadi Bupati Ngada pada 7 April 2019 menggantikan mantan Bupati Ngada, Marianus Sae yang ditangkap KPK karena tersandung kasus korupsi.

Baca juga: Bawaslu NTT usul Rp120 miliar untuk Pilkada serentak 2020

Baca juga: Golkar tetapkan Gabirel Manek calon tunggal Bupati TTU

Baca juga: Rp25 miliar untuk biayai Pilkada Kabupaten Timor

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019