Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) bersama Warta Ekonomi memperkenalkan industri sawit beserta turunannya kepada kaum millenial seiring dengan semakin berkembangnya industri dan zaman.Kampanye positif ini digelar karena masih banyak informasi keliru tentang kelapa sawit yang beredar di masyarakat
"Sangat penting kami mengedukasi tentang salah satu potensi yang dimiliki oleh bangsa ini yaitu sawit dan turunannya kepada kaum milenial," ujar Ketua Bidang Komunikasi Gapki Tofan Mahdi di Makassar, Sabtu.
Baca juga: Gapki dukung penegakan hukum karhutla
Di hadapan para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta (PTN/PTS) di Makassar, ia menjelaskan kelapa sawit masih menjadi potensi ekspor terbesar di Indonesia dan penyumbang pendapatan terbesar dari sektor non-migas.
Dia mengatakan industri sawit menyerap 16,2 juta tenaga pekerja dari hulu hingga hilir. Kelapa sawit dan produk turunannya sudah menjadi bagian keseharian masyarakat.
Tofan menyatakan pemanfaatan dari produk-produk sawit dan turunannya sudah diterima dengan baik oleh masyarakat.
Baca juga: Ekspor minyak sawit meningkat 16 persen
Seperti produk kecantikan tidak lepas dari bahan sawit, juga produk makanan dan bahan makanan yang berkualitas, serta energi terbarukan.
"Sebagai contoh untuk makanan berupa minyak goreng, margarin, mentega, hingga mi instan. Untuk produk kecantikan dan kosmetik berupa lipstik, sampo, lalu sabun, semuanya mengandung sawit," katanya.
Adapun energi terbarukan, lanjut Tofan, yang dihasilkan dari sawit berupa biodiesel.
Ia menuturkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang dijual di Indonesia yang jenis bersubsidi maupun tidak, semuanya sudah tercampur dengan minyak sawit atau lebih dikenal dengan biodiesel B20.
Menurut Tofan, semakin inovatif pengolahan sawit dalam mencetak produk-produk turunannya semakin membuka peluang-peluang baru untuk membuka bisnis baru, pasar baru, dan peluang kerja baru.
"Milenial adalah pasar sekaligus sumber daya yang memiliki potensi besar untuk memajukan Indonesia saat ini dan masa depan," ucapnya.
Kepala Divisi Perusahaan Badan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Achmad Maulizal Sutawijaya mengharapkan para peserta kegiatan bisa mendapat pemahaman yang baik tentang sektor kelapa sawit.
Ia mengatakan kegiatan Amazing Race Sawit Hunt 2019 merupakan kegiatan edukasi sekaligus mendorong kampanye positif tentang kelapa sawit yang menyasar para generasi milenial khususnya pelajar dan mahasiswa.
"Kampanye positif ini digelar karena masih banyak informasi keliru tentang kelapa sawit yang beredar di masyarakat," katanya.
Baca juga: Petani dan pengusaha kerja sama lawan kampanye negatif sawit
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019