Pengamanan di area perusahaan tambang PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, akan diperkuat mengantisipasi masuknya Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) dari wilayah Ilaga, kata Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan.Kita mengantisipasi dampak dari gejolak yang terjadi di Ilaga, sebab Ilaga itu berbatasan langsung dengan sejumlah distrik di wilayah Pegunungan Mimika seperti Tembagapura, Jila, Hoeya dan Alama, kata Letkol Nainggolan
"Kita mengantisipasi dampak dari gejolak yang terjadi di Ilaga, sebab Ilaga itu berbatasan langsung dengan sejumlah distrik di wilayah Pegunungan Mimika seperti Tembagapura, Jila, Hoeya dan Alama," kata Letkol Nainggolan di Timika, Sabtu.
Dandim mengatakan, hingga kini situasi kamtibmas di wilayah Distrik Tembagapura masih cukup kondusif.
Baca juga: Papua terkini, Kodim 1710 bantu kepolisian amankan Mimika
Meski begitu, katanya, dalam waktu dekat akan ada perkuatan pasukan di area PT Freeport, baik di kawasan dataran tinggi, yaitu Tembagapura dan sekitarnya maupun di kawasan dataran rendah untuk mencegah masuknya KKSB dari Ilaga untuk melakukan teror penembakan di Tembagapura sebagaimana terjadi pada beberapa tahun sebelumnya.
Sementara itu, Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto menegaskan, kondisi kamtibmas di Mimika kini sangat prima berkat dukungan dan kerja sama semua pihak, khususnya jajaran TNI dan Polri.
Baca juga: TMMD Kodim Mimika dorong pembangunan Kampung Mandiri Jaya
"Kondisi di Mimika sekarang ini sangat prima. Selain mempunyai pasukan TNI dan Polri organik, kita juga ditambah dengan Satgas Aman Nusa berkekuatan empat SSK (Satuan Setingkat Kompi), belum lagi ditambah satgas bantuan TNI, yaitu Satgas Nemangkawi (Nenggala dan Semak Belukar) sebanyak enam SSK. Selain itu ada Satgas Amole yang khusus melakukan pengamanan di area Freeport," jelas AKBP Agung.
Guna mengantisipasi terjadi konflik sosial di Mimika, aparat Polri dan TNI setempat kini terus melakukan patroli dialogis ke kantong-kantong masyarakat lokal dan mengajak para tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat menjadi agen dalam hal deteksi dini terjadinya kerawanan sosial.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019