Pancasilanomics" merupakan ekonomi berideologi Pancasila yang tidak antipasar.
Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta meluncurkan buku "Pancasilanomics: Jalan Keadilan dan Kemakmuran" yang menggagas integrasi lapisan sosial berdasarkan keadilan perolehan manfaat ekonomi.
Menurut Arif di pusat perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, "Pancasilanomics" merupakan ekonomi berideologi Pancasila yang tidak antipasar.
Pasar, dalam hal ini yang merupakan pusat transaksi atau perdagangan dari para pemilik modal tetap dianggap sebagai salah satu relasi kekuasaan dan modal. Namun, ideologi Pancasila yang bercita-cita mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, diadaptasi dalam kegiatan pelaku pasar untuk melindungi seluruh pelaku, baik itu produsen, distributor hingga konsumen.
"Kehadiran kita di BEI ini menunjukkan bahwa ekonomi Pancasia tidak anti pasar. Dia hadir justru untuk melindungi pelaku ekonomi, produsen, distributor, konsumen. Pancasilanomics menempatkan keseimbangan dan integrasi sosial yang menjadi tujuan akhir bukan keseimbangan pasar. Selanjutnya, negara harus hadir mendukung dan menopang pelaku pasar yang lemah dan terlemahkan," kata dia.
Arif mengatakan konsep 'Pancasilanomics" juga akan diterjemahkan dalam program-program Presiden-Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Maaruf Amin periode 2019-2024. Salah satu konsep sederhana dari "Pancasilanomics"adalah ekonomi gotong royong atau ekonomi yang terbangun atas usaha bersama.
Beberapa tujuan dari "Pancasilanomics" adalah pemanfaatan sumber daya alam dan energi sebagai basis kemakmuran dan kemajuan bangsa, serta menciptakan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan dan kehidupan yang layak.
"Pancasilanomics akan menguatkan posisi usaha wajar dalam kehidupan perekonomian nasional, membangun suasana yang adil, menggunakan sumber daya alam, dan energi sebagai basis kemakmuran dan kemajuan bangsa, dan selanjutnya, memenuhi hak warga negara untuk pekerjaan dan kehidupan yang layak," ujar Mantan Anggota Komisi XI DPR RI tersebut.
Baca juga: KEIN dorong ketersediaan listrik melalui PLTN
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019