• Beranda
  • Berita
  • Ditargetkan 2019 dua pusat teknis LAPAN menjadi Pusat Unggulan Iptek

Ditargetkan 2019 dua pusat teknis LAPAN menjadi Pusat Unggulan Iptek

7 Oktober 2019 16:02 WIB
Ditargetkan 2019 dua pusat teknis LAPAN menjadi Pusat Unggulan Iptek
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin menaiki Dadali, drone tanpa awak untuk mengangkut manusia, Jakarta, Selasa (24/9/2019). (FOTO ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)

Dua pusat yang sedang dibina saat ini dan ditargetkan menjadi PUI di 2019 ini adalah Pusat Teknologi Roket dan Pusat Sains Antariksa

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan saat ini ada dua pusat teknologi milik lembaga itu  yakni pusat teknologi roket dan pusat sains antariksa yang ditargetkan untuk menjadi Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUI).

"Dua pusat yang sedang dibina saat ini dan ditargetkan menjadi PUI di 2019 ini adalah Pusat Teknologi Roket dan Pusat Sains Antariksa," katanya kepada ANTARA, di Jakarta, Senin

LAPAN sendiri, katanya, telah memiliki sejumlah pusat teknis yang telah menjadi PUI di antaranya pusat teknologi satelit, dan pusat teknologi penerbangan.

Untuk penguasaan teknologi roket saat ini, ia menjelaskan bahwa LAPAN fokus dalam pengembangan roket sonda atau roket pengorbit satelit, dengan cita-cita agar dapat meluncurkan satelit milik Indonesia dengan roket sendiri.

Jika seluruh pusat teknis LAPAN sudah menjadi PUI, kata dia, maka secara basis kompetensi LAPAN sudah dianggap mampu sehingga bisa melangkah dalam peran yang lebih besar yakni kegiatan komersial keantariksaan.

Kegiatan komersial keantariksaan, katanya, bertujuan agar seluruh inovasi di LAPAN dapat dimanfaatkan pengguna teknologi seperti industri dan masyarakat, sehingga keberadaan Lapan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar kepada pembangunan bangsa Indonesia.

LAPAN Segera Bangun Bandara Antariksa




Ketika ditetapkan menjadi PUI, menurut Thomas Djamaluddin, maka pusat itu akan bergerak melakukan berbagai hal untuk pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menghasilkan inovasi yang bisa dihilirisasi dan menjawab kebutuhan masyarakat, industri dan bangsa, melakukan publikasi nasional dan internasional, diseminasi hasil teknologi dan inovasi, hilirisasi hasil inovasi sehingga memberikan dampak yang besar bagi aspek sosial dan ekonomi.

Baca juga: Lapan butuh lebih banyak SDM bidang penerbangan dan antariksa

Baca juga: Lapan: Sempurnakan arah kiblat dengan fenomena matahari di atas Kabah

Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Kemal Prihatman mengatakan saat ini dua kandidat PUI dari Lapan tersebut masih dalam tahap pembinaan dan penilaian.

Ia mengatakan bahwa ada rencana penetapan PUI terbaru akan diumumkan pada Desember 2019. Namun, sejauh ini Kemal memberikan sinyal positif bagi dua kandidat PUI dari LAPAN untuk ditetapkan sebagai PUI pada akhir 2019.

"Iya kita lihat pengumuman nanti," katanya.

Program Pengembangan PUI telah dilaksanakan Kemristekdikti sejak 2010 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan litbang sebagai PUI yang mampu menyerap kebutuhan pengguna atau pasar dan sekaligus menghasilkan dan mengalirkan produk atau hasil teknologi ke penggunanya, serta menjadikan lembaga unggul yang berpotensi dikembangkan menjadi lembaga "science techno park".

Program PUI ini juga telah mampu menciptakan iklim kompetisi positif bagi lembaga-lembaga litbang untuk meningkatkan produktivitasnya yang pada akhirnya dapat memberikan dampak positif pada aspek keunggulan akademik, ekonomi dan sosial.

Baca juga: Lapan dan BPPT lakukan riset roket untuk modifikasi cuaca

Baca juga: Lapan akan pacu kegiatan komersial keantariksaan

Baca juga: Lapan tingkatkan sistem separasi untuk kemandirian teknologi roket

Baca juga: Lapan akan pacu kegiatan komersial keantariksaan

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019