Pemerintah Kota Jakarta Pusat menyiapkan dua macam jenis sumur yaitu sumur resapan dan sumur pantek dalam rangka mempersiapkan 'Gerakan Menabung Air Hujan Atasi Banjir dan Defisit Air Tanah'.Pembangunan dua jenis sumur di wilayah Jakarta Pusat telah menghabiskan waktu pengerjaan selama satu bulan
Baca juga: Warga Muara Baru Jakut mengeluh sumur mengering
Baca juga: DKI periksa pengelolaan air dan limbah di kawasan industri
Baca juga: Pemprov DKI akan memprogramkan sumur resapan sekolah
"Sumur resapan itu untuk meresap air hujan sehingga air meresap ke tanah. Sedangkan sumur pantek itu untuk antisipasi kekurangan sumber air, air hujan nanti ditampung dam digunakan untuk menyiram tanaman," kata Kepala Seksi Jalur Hijau dan Pemakaman Suku Dinas Kehutan Jakarta Pusat Budi Hidayat di Jakarta, Senin.
Pria yang akrab dipanggil Hidayat itu mengatakan pembangunan dua jenis sumur di wilayah Jakarta Pusat telah menghabiskan waktu pengerjaan selama satu bulan.
Jumlah sumur resapan yang telah dikerjakan saat ini sebanyak 60 buah sedangkan untuk sumur pantek sebanyak 65 buah.
Sumur- sumur tersebut dapat ditemui di Jalan Gunung Sahari, di bawah Flyover Galur, Jalan Suprapto, dan Jalan Angkasa.
Saat ini sumur resapan dan sumur pantek sedang dikerjakan di sepanjang Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Selain mengatasi banjir di masa musim penghujan, sumur- sumur tersebut dapat membantu mengatasi kekurangan air di masa kemarau.
Hidayat mencontohkan keuntungan yang didapatkan dari membuat sumur pantek yaitu menampung air untuk membantu petugas menyiram tanaman di wilayah Jakarta Pusat.
"Saat ini kami hanya memiliki 21 unit mobil tangki air, idealnya 40 unit mobil tangki. Maka itu kita bangun sumur pantek. Jadi nanti petugas cukup membawa mesin hisap air. Sehingga bisa langsung melakukan penyiraman di kawasan tersebut," kata Hidayat.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019