• Beranda
  • Berita
  • Pemkab Bandung minta bantuan BNPB padamkan karhutla Kawah Putih

Pemkab Bandung minta bantuan BNPB padamkan karhutla Kawah Putih

8 Oktober 2019 12:47 WIB
Pemkab Bandung minta bantuan BNPB padamkan karhutla Kawah Putih
Kebakaran hutan dan lahan terjadi di kawasan objek wisata Kawah Putih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (7/10/2019). ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Bandung, Jawa Barat telah meminta bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di objek wisata Kawah Putih.

Kasi Pemadaman dan Investigasi Diskar PB Kabupaten Bandung, M Saepuloh, Selasa mengatakan pemadaman karhutla Kawah Putih dan di beberapa kawasan lainnya sudah tidak bisa lagi hanya ditangani oleh petugas pemadam yang ada di daerah.

"Ini bencana nasional karena skalanya sudah tidak bisa lagi sama dua atau tiga unit mobil pemadam, bahkan 10 mobil pun tidak akan mati, karena medannya tinggi, kemiringannya 60 derajat, personil kita kesulitan," ucap Saepulloh di Bandung.
Baca juga: Karhutla di objek wisata Kawah Putih Kabupaten Bandung
Baca juga: Luas kebakaran hutan di Jabar mencapai 829,1 hektare


Maka dari itu, kata dia, Pemkab Bandung mengajukan permohonan bantuan kepada BNPB untuk bisa menerjunkan pesawat atau helikopter bom air.

"Sesuai arahan Bupati kita mengajukan permohonan ke BNPB untuk pinjam pesawat bom air," katanya.

Sejauh ini, penanganan yang dilakukan oleh pihaknya adalah meminimalisir api jika mulai menjalar ke pemukiman warga. Namun menurutnya saat ini titik api masih jauh dari pemukiman warga.

"Yang kita amankan warga, kalau kawah putih itu kan jauh dengan pemukiman warga, masih berjarak sekitar 5 kilometer, masih aman," katanya.
Baca juga: Kawasan perbukitan Gunung Lagadar Kabupaten Bandung kebakaran
Baca juga: Petugas dari Kementerian Lingkungan gugur saat padamkan kebakaran hutan


Hingga saat ini pihaknya masih belum bisa melaporkan berapa luas lahan yang terbakar dan melakukan investigasi karena api masih belum padam.

"Belum bisa dilaporkan secara utuh karena peristiwanya masih berjalan, karhutla itu bisa dua tiga hari, bahkan seminggu," katanya.

"Berbeda dengan kebakaran rumah, toko atau yang lainnya karena bisa segera dipadamkan dan pendinginan, baru kita lakukan investigasi," tambahnya.
Baca juga: Selama Agustus, kebakaran hutan dominasi bencana alam di Jabar
Baca juga: Tujuh titik panas di Jabar terdeteksi BMKG

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019