pasti akan ada perubahan perilaku
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menetapkan lima kota untuk program pengadaan bus rapid transit (BRT), yakni Sustainable Urban Transport Programme Indonesian (Sutrinama) dan Indonesia Bus Rapid Transit Corridor Development Project (Indobus).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi dalam Nota Kesepakatan Sinergi Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Pilot Project Sutrinama dan Indobus di Jakarta, Selasa, mengatakan program tersebut memiliki tujuan bersama yaitu agar kota-kota di Indonesia dapat berkontribusi terhadap upaya mitigasi emisi gas rumah kaca melalui pengembangan angkutan masal perkotaan yang berkelanjutan didukung dengan kebijakan transportasi perkotaan melalui pendekatan investasi dan peningkatan kapasitas.
Baca juga: Isuzu siapkan 400 unit bus raya terpadu, begini tampilannya
Untuk mendukung program tersebut, telah dibuat Keputusan Menteri Perhubungan nomor KP. 3028/KP.901/DRJD/2019 tentang Tim Pelaksana Program Sustainable Urban Transport Programme Indonesian (Sutrinama) dan Indonesia Bus Rapid Transit Corridor Development Project (Indobus) yang terdiri dari Kementerian teknis terkait seperti Bappenas, KemenPUPR, Kementerian Keuangan, Kemendagri, KemenLHK, Kementerian ATR.
“Hari ini kita menandatangani nota kesepahaman kerja sama antara Kementerian Perhubungan dengan lima provinsi, lima kota di Indonesia yang menjadi percontohan,” katanya.
Lima kota tersebut, yaitu Semarang, Pekanbaru, Bandung, Batam dan Makassar.
Berdasarkan Perjanjian Pelaksanaan antara Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia tentang Proyek Sutrinama dan Indobus yang ditandatangani pada tanggal 18 Desember 2017, dilaksanakan pertemuan pertama Steering Committee Sutrinama dan Indobus pada tanggal 30 Oktober 2018, yang menetapkan lima kota percontohan yaitu Kota Batam, Kota Pekanbaru, Kota Bandung dan Kota Semarang dan Makassar. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pertemuan kedua Steering Committee Sutrinama dan Indobus pada 4 September 2019, yang menetapkan Kota Makassar sebagai kota percontohan ke-5.
Baca juga: Pemkot Tangerang luncurkan BRT koridor Poris-Cibodas
Bantuan dari pihak Jerman, Swiss dan Inggris untuk program tersebut tersebut senilai 21 juta euro atau Rp326 miliar dalam bentuk pinjaman lunak (soft loan).
Budi menjelaskan dari pihak Jerman membantu dalam kelengkapan prasarana, membuat halte, manajemen rekayasa serta menyusun kajian
“Karena tadi saya katakan kalau Sutrinama dan Indobus ini dilakukan pasti akan ada keseimbangan manajemen rekayasa lalu lintas yang mendampingi, pasti akan ada perubahan perilaku,” katanya.
Dia berharap bukan hanya bisa memperbaiki kualitas udara tetapi juga mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat terkait penggunaan angkutan umum.
“Harapan saya tidak hanya memperbaiki kualitas tetapi juga ada perubahan pola pikir, yang paling penting ini memberikan edukasi kepada masyarakat mulailah dari sekarang kalau ingin kotanya lebih baik, ada angkutan umum ya kita pakai angkutan umum,” katanya.
Baca juga: Empat armada BRT Tangerang dioperasikan
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019