"Proses penjaringan cukup selektif dalam memimpin organisasi besar seperti KOI butuh rekam jejak. Saya rasa dengan Okto (sapaan akrab Raja Sapta) yang mencalonkan dia adalah tokoh yang paling baik saat ini," ujar Erick di Wisma Kemenpora, Jakarta, Selasa.
Bukan tanpa alasan Erick menyatakan Okto layak menjabat ketum KOI. Pasalnya menurutnya dia tidak hanya masih muda, tetapi juga memiliki pengalaman multi event internasional di mana dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Indonesia Para Games Organizing Committee (INAPGOG) 2018.
Bukan hanya itu, pria berusia 43 tahun itu juga aktif dalam Konfederasi Balap Sepeda Asia (ACC) dan memiliki pengalaman memimpin organisasi olahraga nasional sebagai Ketum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) sejak 2015 hingga sekarang.
Baca juga: Menanti gebrakan Raja Sapta Oktohari jadi nahkoda olahraga Indonesia
Baca juga: Mantan Wakapolri tantang Raja Sapta rebut kursi Ketum KOI
Latar belakang Okto yang merupakan pengusaha juga dinilai Erick menjadi nilai plus karena menurutnya untuk bidding tuan rumah Olimpiade 2032 dibutuhkan figur yang dekat dengan pemerintah dan dunia usaha.
"Kalau dibilang itu keberpihakan ya sah-sah saja karena memang hidup itu kadang butuh berpihak. Asalkan baik untuk semua," kata Erick menjelaskan.
Dalam kepengurusan selanjutnya, Erick berharap akan ada konsolidasi undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) supaya tidak ada tumpang tindih tugas dan wewenang di antara lembaga maupun organisasi olahraga lainnya.
"Ke depan (undang-undang SKN) harus dibongkar total agar jangan ada overlapping yang mengorbankan atletnya. Kita ini pengurus hanya memberikan jalan. Yang berjuang kan atletnya."
Baca juga: Raja Sapta Oktohari serahkan berkas formulir pencalonan Ketum KOI
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019