• Beranda
  • Berita
  • Menlu dorong generasi millennial jadi agen perdamaian, pembangunan

Menlu dorong generasi millennial jadi agen perdamaian, pembangunan

10 Oktober 2019 13:56 WIB
Menlu dorong generasi millennial jadi agen perdamaian, pembangunan
Pembukaan Dialog Pemimpin Muda Indonesia-Republik Korea di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis (10/10/2019). (ANTARA/Yashinta Difa)

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendorong generasi millennial menjadi agen perdamaian, pembangunan, dan inovasi.

Pesan tersebut disampaikan Menlu Retno kepada 26 peserta Dialog Pemimpin Muda Indonesia- Korea Selatan (the 1st RI-ROK Young Leaders' Dialogue) yang diselenggarakan di Jakarta pada 10-11 Oktober 2019.

Peran generasi muda sebagai agen perdamaian, menurut Retno, sangat diperlukan terutama pada abad 21 yang dipenuhi tantangan dengan masalah-masalah seperti terorisme, ekstremisme, gerakan sayap kanan, dan nasionalisme sempit---yang kian diterima sebagai norma baru.

“Anda perlu menggunakan suara dan kekuatan anda untuk membalikkan tren ini. Jadilah pembawa pesan damai ke manapun anda pergi,” kata Menlu Retno dalam pembukaan Dialog Pemimpin Muda Indonesia-Republik Korea di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis.

Generasi millennial juga diminta untuk memanfaatkan kemajuan teknologi melalui platform internet dan media sosial untuk menyebarkan pesan damai dan toleransi.

“Karena kita semua beragam, satu-satunya pilihan yang kita miliki adalah menghargai perbedaan kita,” kata Retno.

Selain menjadi agen perdamaian, generasi millennial diharapkan berpartisipasi dalam proses pembangunan ekonomi dan pencapaian target-target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Membangun masa depan juga merupakan tanggung jawab anda sebagai para profesional dan pemimpin muda dalam mengimplementasikan SDGs,” tutur Menlu Retno.

Yang tidak kalah penting, lanjut Retno, generasi muda juga harus menjadi agen inovasi seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

“Ekonomi digital dan kreatif adalah dua sektor yang paling menjanjikan di masa depan. Indonesia dan Korea memiliki potensi besar untuk menjadi raksasa dalam bidang ini. Saya ingin anda mengambil bagian dalam proses penciptaan sejarah ini,” ujar dia.

Dialog Pemimpin Muda Indonesia- Korea Selatan merupakan salah satu hasil dari pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada September 2018.

Dalam dialog itu, para pemimpin muda dari kedua negara saling bertukar gagasan dan saran untuk terus memperkuat hubungan Indonesia dan Korea Selatan yang telah berada pada tingkat tertinggi dengan status kemitraan strategis khusus.

RI-Korea Selatan perkuat hubungan melalui generasi millennial

Dialog yang diikuti oleh anak-anak muda dari berbagai latar belakang dan bidang pekerjaan itu akan menghasilkan suatu rekomendasi kebijakan yang akan diserahkan kepada pemerintah kedua negara.

“Sebagai pemimpin muda dari kedua negara, mereka akan bicara dari perspektif dan bidang keahlian masing-masing, untuk kemudian menyusun rekomendasi (kebijakan) yang akan kita bawakan saat kedua presiden (Indonesia dan Korea Selatan) bertemu kembali,” ucap Menlu Retno.

Dubes Kim kenang jasa Habibie pererat hubungan Indonesia-Korsel

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2019