Sebagai upaya 'trauma healing' bagi para korban kebakaran
Organisasi Sosial Cakra Abhipraya mendekorasi zona pengungsian korban kebakaran RW01 Kampung Dalam Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, layaknya pasar malam yang meriah, Kamis malam.
"Konsepnya lebih pada kemeriahan suasana pasar malam supaya bisa menghibur para korban di pengungsian," kata relawan Akra Abhipraya, Alfian, di Jakarta.
Zona pengungsian di lapangan bola seluas 300 meter per segi yang berjarak 10 meter dari lokasi kebakaran RT05 RW01 Kampung Dalam Cawang itu dipasang rangkaian lampu yang teruntai pada kabel listrik di atas tiga unit tenda pengungsi.
Gemerlap lampu tampak membuat suasana tenda penampungan terkesan lebih meriah.
Baca juga: Korban kebakaran Cawang belum berniat serahkan lahan ke pengembang
Baca juga: Kebakaran Cawang diduga dipicu korsleting listrik hingga sabotase
Baca juga: Hiswana Migas: Kecil kemungkinan kebocoran gas picu kebakaran Cawang
Baca juga: Korban kebakaran Cawang belum berniat serahkan lahan ke pengembang
Baca juga: Kebakaran Cawang diduga dipicu korsleting listrik hingga sabotase
Baca juga: Hiswana Migas: Kecil kemungkinan kebocoran gas picu kebakaran Cawang
Puluhan korban kebakaran dari kalangan usia pelajar bermain bersama sejumlah rekannya di sekitar gemerlap lampu.
Rangkaian lampu tersebut menerangi area penampungan yang dihuni sekitar 240 korban kebakaran.
"Kegiatan ini jadi semacam trauma healing bagi para korban," katanya.
Selain mendekorasi penampungan menjadi lebih meriah, Cakra Abhipraya yang didominasi relawan dari kalangan mahasiswa di Jakarta juga membagikan makanan ringan kepada anak-anak korban kebakaran.
"Kita juga menggelar games seru yang membuat anak-anak ini jadi lebih ceria," katanya.
Salah satu orang tua korban kebakaran, Junaedi, mengaku sangat terbantu dengan dekorasi zona penampungan karena mengurangi beban psikis putranya akibat kebakaran.
"Biasanya Danu (putra Junaedi) gak pernah mau lepas dari emaknya. Dia sedih terus sepanjang hari keingetan mainannya yang terbakar," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019