bantuan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Desa Sumari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Kamis petang.
Manajemen dan salah satu pemain klub sepakbola kasta tertinggi di negara sakura itu yakni Go Shibuya dan Ryo Kusakabe menghibur para pengungsi dengan mengadakan pertandingan amal dengan para pengungsi di lapangan di kawasan huntap tersebut.
Baca juga: JMK-Oxfam komitmen bantu pengungsi korban bencana Pasigala hingga 2020
"Kedatangan kami ke sini untuk menyerahkan bantuan berupa alat tulis, jersey klub kami dan bola dan bantuan lainnya kepada para pengungsi. Kami bekerjasama dengan Peace Winds Japan (PWJ) untuk menyalurkan bantuan ini,"katanya di hadapan para pengungsi yang tampak antusias menyambut kehadiran mereka.
Shonan Bellmare, lanjutnya, yang juga mewakili PWJ dalam sambutannya, sudah menjalin kerjasama dengan PWJ sejak 2013 dalam setiap kegiatan kemanusiaan. Bantuan kemanusiaan kali ini merupakan kerjasama antara PWJ dan Shonan Bellmare atas dukungan dan bantuan ACT.
"Kami ke sini ingin memberi kebahagiaan. Bantuan yang kami bawa merupakan donasi dari fans kami dan pemain klub. Semoga dengan adanya bantuan ini dapat memicu pengungsi dan warga untuk mencetak bibit pesepakbola profesional di sini,"ucapnya dengan semringah.
Sementara itu Kepala Cabang ACT, Nurmarjani Loulembah dalam kesempatan itu mengaku sangat bersyukur klub sepakbola Shonan Bellmare dapat menghibur dan memberikan semangat kepada para pengungsi yang menghuni ICS bantuan ACT di Desa Sumari.
Baca juga: JMK-Oxfamproduksi 29,6 juta liter air untuk pengungsi bencana Sulteng
"Insya allah kegiatan ini bisa memicu semangat masyarakat Desa sumari agar terus bangkit pascabsncana,"katanya, menyemangati.
Ia juga berharap melalui momen tersebut, muncul bibit-bibit unggul yang dapat menjadi pemain sepakbola di masa depan yang dapat mengharumkan nama daerah bahkan negara.
Pertandingan amal antara Shonan Bellmare dengan para pengungsi berlangsung cukup sengit. Para pengungsi dapat memberikan perlawanan berarti kepada tim Shonan Bellmare, meski di akhir pertandingan para pengungsi kalah.
Pengungsi dan warga yang menyaksikan jalannya pertandingan pun sangat antusias dan tidak meninggalkan lokasi pertandingan hingga pluit akhir babak ke dua berbunyi.
Usai pertandingan, manajeman Shonan Bellmare membagikan jersey dan bola kepada anak-anak penyintas di sana dan dilanjitkan dengan foto bersama.
Baca juga: BPBD Palu: Huntara diprioritaskan bagi pengungsi yang rumahnya hilang
Baca juga: Pemkab Donggala identifikasi 17.000 rumah yang rusak
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019