Selain sebagai tindakan pencegahan, pengawasan ketat dilakukan untuk membantu penanggulangan karhutla yang kini asapnya mulai mengganggu kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat, kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, di Palembang, Jumat.
Baca juga: BPBD Sumsel terjunkan lima helikopter pembom air
Beberapa daerah rawan karhutla di Sumsel yang menjadi sasaran pengawasan ketat pihaknya seperti Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin.
"Kapolres di daerah rawan karhutla diperintahkan Kapolda Irjen Pol Firli untuk melakukan penegakan hukum dan berbagai tindakan antisipasi agar kebakaran tidak semakin luas dan asap dari lahan yang terbakar tidak menimbulkan pencemaran udara yang semakin parah," ujarnya.
Selain itu, jajaran Polres di daerah rawan karhutla diperintahkan aktif melakukan pembinaan terhadap masyarakat dan perusahaan perkebunan untuk meningkatkan kepedulian dan kesiapsiagaan mereka menghadapi karhutla yang biasa terjadi pada setiap musim kemarau.
Baca juga: Asap kiriman, kualitas udara di Palembang kembali berbahaya
Dengan melakukan pembinaan diharapkan dapat dilakukan berbagai kegiatan antisipasi, sehingga ketika memasuki musim kemarau dapat dicegah terjadinya karhutla yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana kabut asap serta mengganggu berbagai kegiatan dan kesehatan masyarakat.
Selain melakukan berbagai tindakan antisipatif, masyarakat dan pemilik perusahaan perkebunan di provinsi setempat selalu diingatkan agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan pada musim kemarau.
Baca juga: Selama musim asap, 476 penerbangan di Palembang tertunda
"Siapapun yang terbukti melakukan pembakaran hutan dan lahan akan ditindak tegas serta diproses sesuai ketentuan hukum. Selama musim kemarau 2019 telah ditangkap 30 tersangka kasus karhutla terdiri atas 29 tersangka perorangan dan satu korporasi," ujar kabid humas.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019