Akibatnya, masyarakat yang menempati daerah pedalaman tersebut saat ini masih khawatir dan ketakutan apabila gajah mendatangi kawasan permukiman mereka.
"Sampai saat ini masyarakat transmigrasi lokal di Nagan Raya masih takut dengan ancaman gajah liar, biasnya gajah sering datang pada malam hari " kata Kepala Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Oediyantri kepada ANTARA di Suka Makmue, Minggu.
Dampak dari gangguan gajah tersebut mengakibatkan sejumlah rumah dan hasil kebun seperti palawija, kelapa sawit dan aneka tanaman lainnya milik masyarakat ikut dirusak.
Meski sudah pernah melaporkan persoalan ini kepada pihak terkait, akan tetapi gangguan satwa liar yang dilindungi oleh negara tersebut masih belum mereda.
Kawanan gajah hampir setiap malam mendatangi kompleks perumahan transmigrasi dan membuat warga di daerah itu ketakutan.
"Kami berharap ada penanganan serius dari pemerintah daerah maupun Pemerintah Aceh, sehingga gangguan gajah liar di Kabupaten Nagan Raya benar-benar teratasi dan tidak terulang lagi ke depan," kata Oediyantri menambahkan.
Baca juga: Rumah warga translok di Nagan Raya Aceh rusak diamuk gajah liar
Baca juga: 12 gajah liar masih berkeliaran di permukiman warga Nagan Raya
Baca juga: Puluhan warga Nagan Raya Aceh mengungsi akibat amukan gajah
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019