"Peran perempuan di dalam membangun sumber daya manusia dalam keluarga tidak dapat diabaikan. Berbagai kajian menunjukkan bahwa kontribusi perempuan dalam membangun sumber daya manusia telah dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan, mengawali tumbuh kembang anak dan remaja, hingga siap memasuki dunia kerja," kata Handoko dalam Seminar Nasional Kesetaraan Gender dan Ketahanan Keluarga Menuju SDM Unggul, Indonesia Maju di Gedung LIPI, Jakarta, Senin.
Baca juga: Kesetaraan gender harus direspons bersama, sebut Komnas Perempuan
Sebagaimana Presiden Joko Widodo telah mengatakan bahwa pembangunan SDM menjadi salah satu visinya dan kunci untuk mewujudkan Indonesia maju, maka usaha yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia termasuk meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan karena utamanya perempuan berperan penting dalam membangun SDM Indonesia sejak dalam kandungan termasuk merawat dan mendidik anak-anak bangsa.
Terkait hal itu, pengembangan kebijakan peningkatan kesetaraan gender dan ketahanan keluarga juga harus lebih mendapat perhatian.
"Kalau keluarga beres Insya Allah semuanya jadi lebih baik. Tanpa keluarga yang kuat, kita akan mengalami kesulitan menciptakan SDM unggul, malah bisa menjadikan SDM kita bermasalah, bisa jadi tapi kita malah bukan dapat bonus demografi malah sebaliknya," kata Handoko.
Isu kesetaraan gender dan ketahanan keluarga menjadi penting untuk menyiapkan SDM dalam bonus demografi yang akan dinikmati Indonesia selama kurun waktu 2020 sampai 2035 mendatang.
Baca juga: KPPPA dorong pelaksanaan pengarusutamaan gender
Untuk memahami isu kesetaraan gender dan keluarga secara komprehensif, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mengadakan "Seminar Nasional Kesetaraan Gender dan Ketahanan Keluarga Menuju SDM Unggul, Indonesia Maju".
Seminar Nasional "Kesetaraan Gender dan Ketahanan Keluarga Menuju SDM Unggul, Indonesia Maju" diharapkan dapat memberikan pemahaman yang sama terhadap pentingnya peran perempuan dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menghadapi bonus demografi serta pentingnya kesetaraan gender sebagai pondasi terbangunnya ketahanan keluarga yang kokoh.
Diskusi ini juga diharapkan dapat memunculkan isu-isu strategis terkait penelitian yang mengarah pada pengarusutamaan gender dengan berdasar pada ketahanan keluarga serta aksi-aksi yang akan diperlukan.
Melalui seminar ini, diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang perencanaan pemerintah terkait peran keluarga dalam pemanfaatan bonus demografi dan penciptaan sumber daya manusia berkualitas dan peran perempuan dalam pembentukan keluarga Indonesia yang berkarakter dan berdaya saing.
***3***
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019