"Semuanya berfungsi normal," kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara, Adrian Mata Maulana di Jakarta, Senin.
Adrian menyatakan seluruh mesin pompa pengendali air digunakan jika terjadi luapan air akibat intensitas hujan yang tinggi.
Setiap pekan, pihaknya selalu mengawasi perkembangan kondisi mesin untuk memastikan berfungsi normal jika nanti diperlukan.
Di Jakarta Utara, terdapat 19 lokasi rumah pompa pengendali air stasioner dengan total 38 mesin berbagai kapasitas. Dua mesin diantaranya sedang dalam perbaikan, yakni satu unit mesin berkapasitas 2.000 liter per detik di Rumah Pompa Pinang, Koja.
Baca juga: Waduk Cimanggis diproyeksi tanggulangi banjir bantaran Kali Caglak
Baca juga: Anggaran pengendalian banjir Jakarta Rp1 triliun belum diserap
Baca juga: Petugas Pintu Air Manggarai bersiaga sejak sebulan lalu
Sementara satu unit mesin pompa berkapasitas 500 liter per detik di Rumah Pompa Kapuk 3.
"Hanya butuh penggantian klep saja," ujar Adrian.
Untuk pompa mobile dan portable, dipastikannya lima mesin dengan kondisi normal. Enam mesin lainnya sedang dalam proses perawatan.
"Rata-rata berkapasitas mulai dari 100-400 liter per detik," kata Adrian.
Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Utara Wawan Budi Rohman menugaskan SDA Jakarta Utara menyiagakan mesin pompa guna menghadapi musim hujan.
Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019