• Beranda
  • Berita
  • Bekraf optimistis kontribusi seni pertunjukan bagi ekonomi meningkat

Bekraf optimistis kontribusi seni pertunjukan bagi ekonomi meningkat

14 Oktober 2019 15:26 WIB
Bekraf optimistis kontribusi seni pertunjukan bagi ekonomi meningkat
Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Endah Wahyu Sulistianti (kedua kanan) dalam konferensi pers Ibsen Scholarship 2019, di Jakarta, Senin (14/10/2019). ANTARA/ Zubi Mahrofi

Pencapaian yang diraih itu menunjukkan bahwa seni pertunjukan Indonesia mendapatkan pengakuan dunia internasional

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) optimistis kontribusi seni pertunjukan di Indonesia terhadap ekonomi terus meningkat menyusul diraihnya penghargaan Ibsen Scholarship 2019 kepada Teater Garasi melalui proyek Multitude of Peer Gynts (MPG).

"Pencapaian yang diraih itu menunjukkan bahwa seni pertunjukan Indonesia mendapatkan pengakuan dunia internasional. Diharapkan terus berkembang karena seni pertunjukan punya multiplier efek ekonomi yang besar di masyarakat," ujar Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Bekraf Endah Wahyu Sulistianti di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan Bekraf memberi dukungan sejak proses riset hingga pengembangan produksi MPG melalui fasilitasi travel grant untuk keberangkatan seniman Indonesia ke Colombo, Sri Lanka (2018) dan Tokyo, Jepang (2019).

Baca juga: Kepala Bekraf resmikan Rumah Arie Smit dan pameran lukisan di Ubud

"Sejak 2016, Bekraf telah memberikan bantuan travel grant kepada sejumlah pelaku kreatif untuk tampil dan terlibat dalam ajang internasional. Total fasilitasi travel grant telah diberikan kepada 109 penerima hingga September 2019," paparnya.

Endah mengemukakan travel grant diberikan kepada pelaku kreatif baik perorangan, organisasi atau komunitas, satuan pendidikan, lembaga, maupun pemerintah daerah (pemda).

"Pelaku kreatif sebagai ujung tombak ekonomi Indonesia perlu didukung untuk meningkatkan kapasitas, terutama dalam tiga hal, yakni memperluas wawasan terhadap perkembangan industri kreatif luar negeri, meningkatkan kemampuan sehingga mampu setara dengan pelaku kreatif luar negeri, serta memperluas dan memperkuat jejaring internasional dan peluang kerja sama investasi. Oleh karena itu, travel grant sangat penting," kata Endah.

MPG merupakan proyek kolaborasi internasional yang dirintis, diproduksi, dan dipimpin oleh kelompok seniman dari Indonesia, dengan melibatkan seniman-senlman Asia (Jepang, Sri Lanka, dan Vietnam) sebagai kolaborator.

Sutradara proyek MPG Yudi Ahmad Yajudin mengatakan setelah proses panjang selama dua tahun, karya pertunjukan yang dihasilkan dalam proyek MPG akan dipentaskan secara perdana pada 5-19 November di Shizuoka Arts Theater.

"Pertunjukan MPG menggunakan lakon Peer Gynt karya Henrik Ibsen sebagai kerangka dramaturgi untuk membuat pertunjukan tentang isu kesalingterhubungan dunia terkini dan konflik-konflik baru yang diakibatkannya (rasa takut dan kecemasan baru)," paparnya.

Sementara itu tercatat, pada 215 subsektor seni pertunjukan memberi sumbangan Rp2,2 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dengan laju pertumbuhan 6,03 persen. Selain itu, subsektor ini juga menyerap tenaga kerja 1,06 persen dari total pekerja kreatif.

Baca juga: Bekraf ajak semua "stakeholder" realisasikan Rindekraf 2018-2019
Baca juga: Bekraf: Pekan Kebudayaan Nasioal mengemas budaya dengan cara kekinian

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019