• Beranda
  • Berita
  • PT Pulau Bintang Emas investasi Rp11 triliun di Batam

PT Pulau Bintang Emas investasi Rp11 triliun di Batam

16 Oktober 2019 16:13 WIB
PT Pulau Bintang Emas investasi Rp11 triliun di Batam
Menteri Pariwisata Arif Yahya meninjau akuarium bawah laut di Resor Kepri Coral Kota Batam Kepulauan Riau, Rabu (16/10/2019). ANTARA/Yunianti Jannatun Naim/am.
PT Pulau Bintang Emas berinvestasi Rp11 triliun untuk pembangunan Resor Kepri Coral dan fasilitas pendukungnya di Pulau Pengalap Kecamatan Galang Kota Batam Kepulauan Riau.

"Rencana pembangunan membutuhkan Rp11 triliun," kata pemilik PT Pulau Bintang Emas, Hermanto Tan di Pulau Pengalap Batam, Rabu.

Resor yang dilengkapi dermaga labuh kapal sendiri itu rencananya akan menyerap 11.000 orang tenaga kerja.

Baca juga: Dispar optimistis 2,8 juta wisman kunjungi Kepri

Pembangunan resor, kata dia, akan berlangsung selama 20 tahun.

"Apabila perencanaan ini terlaksana, kami optimistis dapat mendatangkan 300.000 sampai 500.000 wisman setiap tahun," kata dia.

Pulau Pengalap berlokasi di selatan Pulau Abang yang terkenal dengan keindahan bawah laut.

Baca juga: Pelindo I investasikan Rp1,2 triliun di Batam

Di pulau seluas 568 hektare itu rencananya akan dibangun hotel berbintang, golf course, bila dan ruang terbuka hijau.

Resor itu kini sudah dilengkapi dermaga sendiri, terminal keberangkatan dari jembatan 6 Barelang , restoran apung, kapal Catamaran, restoran apung dan berbagai fasilitas lainnya.

Wisman pun sudah menikmati keindahan pulau dengan pasir putih itu. Bahkan dalam paparan di depan Menteri Pariwisata Arif Yahya disebutkan, resor pernah menerima kunjungan 500 orang wisman.

Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyambut baik pengembangan resor itu, sebagai destinasi wisata baru di kota setempat, yang menarik pelancong dalam dan luar negeri.

Ia berharap kehadiran resor itu mampu meningkatkan lama tinggal wisman di Kota Batam.

"Pemkot batam menyambut baik, sejalan dengan upaya kami mengembangkan pariwisata Batam," kata dia.

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019