• Beranda
  • Berita
  • Jakarta tempati posisi ketujuh kualitas udara terburuk di dunia

Jakarta tempati posisi ketujuh kualitas udara terburuk di dunia

17 Oktober 2019 06:47 WIB
Jakarta tempati posisi ketujuh kualitas udara terburuk di dunia
Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SKU) yang dipasang Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara di SDN Cilincing 07 Pagi. (ANTARA/HO/Dok/Sudin LH Jakarta Utara)
Ibu Kota Jakarta mengalami penurunan peringkat dengan menempati posisi ketujuh untuk kualitas udara terburuk sedunia setelah dalam beberapa pekan terakhir berada di lima besar.

Berdasarkan pantauan ANTARA melalui laman AirVisual.com pukul 06.00 WIB, Jakarta berada di peringkat ketujuh di bawah Kuwait yang memiliki AQI (Indeks Kualitas Udara) sebesar 160.

Secara rinci, Jakarta memiliki kualitas udara sesuai AQI sebesar 153 atau setara dengan PM 2.5 59.2 µg/m³.

Peringkat tersebut turun sebanyak 17 poin dari peringkat AQI minggu lalu sebesar 170.

Baca juga: Jumat pagi kualitas udara Jakarta turun peringkat keempat terburuk
Baca juga: Jumat pagi, Jakarta peringkat kedua kualitas udara terburuk sedunia


Meski menurun, kualitas udara di Jakarta masih berstatus tidak sehat sehingga masyarakat disarankan untuk menggunakan masker saat beraktivitas dan mengurangi penggunaan kendaraan berpolutan.

Secara berurutan pada posisi pertama kualitas udara terburuk di dunia ditempati oleh kota Lahore di Pakistan nilai AQI 266 dengan status udara berbahaya. Selanjutnya Delhi di India dengan AQI 182 atau kualitas udara tidak sehat.

Shenyang di China menempati posisi ketiga dengan AQI 181. Disusul Hanoi di Vietnam dengan AQI 169.

Secara berturut-turut Dhaka di Bangladesh dan Kuwait di Kuwait menempati posisi kelima dan keenam dengan perolehan AQI masing- masing sebesar 161 dan 160.

 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019