Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengajak investor dalam dan luar negeri serta pembeli meningkatkan kontribusi Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pasar dunia dengan menggelar Trade, Tourism and Investment (TTI) Seminar di sela penyelenggaraan hari kedua Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten.Sebentar lagi kita juga akan memetik manfaat dari kemitraan ekonomi komprehensif regional (RCEP) yang merupakan blok perdagangan terbesar di dunia. kita harus siap
"Seminar TTI hadir sebagai media promosi dan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kontribusi pemenuhan kebutuhan dunia dengan melakukan langkah-langkah konkret dalam peningkatan ekspor," kata Mendag di Tangerang, Kamis.
Enggar menyampaikan, Kemendag terus melakukan langkah-langkah konkret peningkatan ekspor dengan melakukan kerja sama dengan mitra tradisional, bahkan ditargetkan meningkatkan nilai perdagangannya, misalnya dengan Amerika Serikat (AS), India, dan Korea Selatan.
Baca juga: Kemendag tegaskan produk Indonesia berpeluang di pasar dunia
"Sebentar lagi kita juga akan memetik manfaat dari kemitraan ekonomi komprehensif regional (RCEP) yang merupakan blok perdagangan terbesar di dunia. kita harus siap,” tegas Mendag.
Hadir sebagai pembicara dalam TTI Seminar yaitu Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto; Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Lembong; Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata, Hiramsyah; Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani; dan Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Joshua.
Dalam forum ini, dipaparkan mengenai arah kebijakan, implementasi, peluang, dan tantangan kebijakan tiap kementerian dan lembaga.
Sedangkan, Kadin memberikan penjelasan mengenai upaya peningkatan daya saing dalam menghadapi perekonomian global.
Sementara itu, Menperin dalam paparannya menyatakan, untuk berkontribusi pada ekonomi global dan dalam rangka memasuki industri revolusi 4.0, sumber daya manusia (SDM) harus semakin siap.
Untuk itu, pemerintah melalui Kemenperin juga telah merevitalisasi vokasi industri dengan membangun berbagai program peningkatan kualitas SDM, seperti politeknik, program SMA Link and Match, diklat sistem 3 in 1, serta kartu prakerja dalam rangka Making Indonesia 4.0.
Sementara, Kepala BKPM mengungkapkan, ekonomi Indonesia yang saat ini berada dalam 16 besar dunia sangat berpotensi semakin mendominasi perekonomian global. Indonesia juga menjadi destinasi investasi yang kian menarik.
Ada dua sektor yang diunggulkan dalam menarik investasi dari mancanegara, yaitu di sektor smelter dan niaga elektronik serta ekonomi digital.
Adapun sektor pariwisata saat ini telah dinilai menjadi sektor penggerak ekonomi baru Indonesia dan harus dikembangkan secara optimal. Selain itu juga sektor kreatif di Indonesia menyumbang sebesar7,38 persen dari jumlah GDP.
Seminar ini dihadiri lebih dari 500 peserta yang terdiri atas buyers, investor/calon investor dalam dan luar negeri, delegasi misi dagang dari luar negeri, perwakilan negara sahabat di Jakarta dan perwakilan RI di luar negeri (Duta Besar, Konsul Jenderal, Atase Perdagangan, Fungsi Ekonomi, Indonesian Trade Promotion Center, KDEI, Konsuldag), eksportir, asosiasi, dan lembaga terkait.
Baca juga: Lewat TTI , Toyota unjuk ketangguhan kendaraan
Baca juga: Indonesia-Eurasia perluas kerja sama 18 sektor ekonomi
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019