Kepala Kantor SAR Banda Aceh Budiono di Banda Aceh, Kamis, mengatakan, simulasi untuk menerapkan standar operasional prosedur atau SOP penyelamatan di perairan laut.
"Simulasi ini merupakan praktik langsung dari pelatihan teori yang sebelumnya kami lakukan. Dalam pelatihan tersebut juga menetapkan SOP penyelamatan di laut," ungkap Budiono.
Budiono menyebutkan, simulasi melibatkan 120 orang, baik dari Kantor SAR Banda Aceh maupun potensi SAR lainnya, seperti TNI dan Polri, imigrasi, kantor kesehatan pelabuhan, dan lainnya.
Baca juga: Kupang dan Aceh jadi lokasi latihan SAR nasional pengungsi LN
Simulasi melibatkan kapal TNI AL dari Lanal Sabang, Polisi Air, serta kapal SAR KN Kresna. Titik awal simulasi dipusatkan di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh.
Simulasi diawali nelayan melihat ada kapal berbendera asing akan tenggelam di perairan Selat Benggala dengan korban 40 orang. Kemudian, nelayan tersebut ke stasiun radio pantai. Kemudian diteruskan ke Kantor SAR.
Kantor SAR menindaklanjuti laporan tersebut membuat berita pencarian dan penyelamatan kepada Basarnas dan meneruskan informasi tersebut ke instansi terkait lainnya.
Selanjutnya, tim SAR membentuk tim dan mendirikan posko taktis di Pelabuhan Ulee Lheue. Kapal SAR KN Kresna dan kapal TNI AL dan Satuan Polisi Air bergerak ke lokasi kejadian.
Sementara, unsur SAR lainnya seperti kepolisian, TNI, imigrasi dan lainnya tiba di posko taktis. Di posko tersebut, TNI dan Polri melakukan pengamanan area evakuasi korban kapal tenggelam tersebut.
Sementara, di perairan, kapal SAR, kapal TNI AL dan kapal polisi air berhasil mengevakuasi semua awak kapal berbendera asing yang tenggelam tersebut. Mereka membawanya ke Pelabuhan Ulee Lheue.
Dari pelabuhan tersebut, dua korban dilarikan ke rumah sakit karena butuh penanganan medis. Sedangkan korban lainnya didata dan diserahkan kepada imigrasi.
"Simulasi juga untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel SAR serta meningkatkan sinergi dengan instansi terkait lainnya dalam menangani pencarian dan penyelamatan di laut," pungkas Budiono.
Baca juga: Warga Kroasia dievakuasi dari kapal tanker
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019