Pelantun "You Need To Calm Down" ini pernah memiliki hubungan dengan Harry Styles dan Calvin Harris. Dari kedua pria tersebut, Taylor menghasilkan lagu-lagu perpisahan yang menjadi hits seperti "We Are Never Ever Getting Back Together" dan "I Knew You Were Trouble".
Sebelum tampil di National Public Radio (NPR) Tiny Desk, Washington DC, mendapat pertanyaan apakah tema kebahagiaan lebih banyak mempengaruhi penulisan lagunya.
"Ini pertanyaan yang menarik. Kalau saya mendapatkan pertanyaan itu saat masih muda, saya akan seperti, 'Yah, saya mulai membuat lagu tentang hal-hal yang saya tidak tahu'. Seperti saya mulai menulis lagu ketika saya berusia 12 tahun dan biasanya tentang patah hati, saya tidak tahu apa yang saya bicarakan, tetapi saya menonton film dan membaca buku," jelas Taylor dilansir Aceshowbiz, Jumat.
Taylor juga mengakui bahwa dia sering memikirkan pertanyaan itu dalam beberapa tahun terakhir.
"Apakah saya tidak boleh melakukan hal yang paling saya cintai di dunia? Apakah saya tidak bisa menulis lagu perpisahan lagi?," ujar pelantun "Lover" itu.
Taylor pun menyimpulkan bahwa tidak berniat untuk membuang nada-nasa kesedihannya meski dalam keadaan bahagia atau tidak.
"Saya suka menulis lagu perpisahan. Mereka sangat menyenangkan untuk ditulis," kata Taylor.
Baca juga: Ariana Grande pimpin nominasi MTV Europe Music Awards
Baca juga: Taylor Swift batal manggung di Melbourne Cup
Baca juga: Taylor Swift kembali gelar tur tahun depan
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019