• Beranda
  • Berita
  • Bingkai foto presiden dan wapres dijual beragam versi di Jaksel

Bingkai foto presiden dan wapres dijual beragam versi di Jaksel

18 Oktober 2019 07:45 WIB
Bingkai foto presiden dan wapres dijual beragam versi di Jaksel
Pedagang bingkai di Jalan Raya Pasar Minggu memperlihatkan bingkai foto Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Kamis (18/10/2019). ANTARA/Laily Rahmawaty/pri.

Foto versi Sekretaris Negara, kedua petinggi negara ini difoto dengan posisi miring ke samping, tersenyum tanpa memperlihatkan deretan gigi dengan warna agak gelap dari yang banyak beredar di pasar. Lalu keduanya menggunakan dasi warna merah senada.

Dua hari menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden, Jumat, sejumlah pedagang bingkai telah menjual bingkai foto Jokowi dan Ma'ruf dengan berbagai versi.

Versi tersebut berbeda dari sisi gestur wajah, posisi foto hingga nama dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin, sedangkan foto Jokowi hampir sama.

Seperti pedagang bingkai Bunda Frame di Jalan Raya Pasar Minggu menjual bingkai foto Jokowi dan Ma'ruf dengan posisi tampak depan.

Nama Wapres tertulis dengan nama K.H Ma'ruf Amin, gasture wajah tersenyum menampakkan gigi, menggunakan dasi warna merah dengan sedikit corak emas bergaris.

Sedangkan pedagang bingkai di kawasan Mampang Prapatan menjual bingkai foto Wapres dengan gestur tanpa senyum dan sedikit menengadah ke atas, dengan tulisan nama lengkap beserta gelar pendidikannya yakni Prof Dr (HC) KH Ma'ruf Amin.

Para pedagang bingkai di dua wilayah ini mengaku belum mengunduh foto resmi presiden dan wapres dari laman resmi Sekretaris Negara www.setneg.go.id.

Reno Satryo (31) mengaku mendapatkan foto presiden dan wapres sesuai dengan yang beredar di pasaran.

"Memang ada banyak versi, yang saya pesan sesuai dengan yang beredar di pasaran, kiblatnya ada di Jakarta Kota, banyak yang jual," kata Reno.

Menurut Reno, selama gambar atau foto presiden dan wapres tersebut tidak menyalahi aturan baik dari sisi tampilan dan penulisan nama tidak jadi persoalan.

Ia mengatakan bingkai foto presiden dan wapres yang dijualnya terlihat lebih keren dari versi yang lainnya.

"Lebih pantesan ini dan lebih layak lihatnya," kata Reno.

Hal senada juga disampaikan Ema (25) penjual bingkai di Mampang Prapatan yang tidak tahu menahu soal foto resmi presiden dan wapres.

"Kita pesen dari percetakan, soal foto resmi atau bukan sih enggak tau," kata Ema.
Pedagang bingkai di perempatan Kuningan, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, memperlihatkan bingkai foto Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Kamis (18/10/2019) (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Pedagang bingkai lainnya di Mampang Prapatan, Cucung (37) mengatakan belum berani untuk menjual atau memajang bingkai foto presiden karena menunggu sampai pelantikan selesai.

"Baru mulai jual nanti setelah pelantikan, biasanya foto resmi sudah keluar," kata Cucung.

Baca juga: Warga Lingga deklarasi menolak aksi anarkis pelantikan Jokowi-Ma'ruf

Baca juga: Ganjar mengajak masyarakat jaga Indonesia saat pelantikan presiden

Baca juga: Ribuan jamaah istighatsah kubro doakan Jokowi-Ma'ruf sukses bertugas


Senada dengan Cucung, Lina (30) pedagang bingkai lainnya di kawasan Mampang Prapatan, mengatakan foto yang asli ada copywrite di bagian bawah foto.

"Kalau yang asli pasti ada copyrite nya di bagian bawah foto, jadi enggak asal pesan aja, kita tunggu yang asli keluar dulu baru kita pajang," kata Lina.

Sementara itu, Sekretaris Negara telah menerbitkan foto resmi Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dengan versi yang berbeda yang beredar di pasar.

Foto versi Sekretaris Negara, kedua petinggi negara ini difoto dengan posisi miring ke samping, tersenyum tanpa memperlihatkan deretan gigi dengan warna agak gelap dari yang banyak beredar di pasar. Lalu keduanya menggunakan dasi warna merah senada.

Foto versi penjual presiden dan wapres tersenyum tampak gigi dan menghadap lurus ke depan, warna lebih terang. Versi lainnya presiden tetap sama, hanya foto wapres yang berbeda dengan posisi tampak menengadah ke atas, senyum tanpa memperlihatkan gigi dan nama ditulis lengkap dengan gelar pendidikan.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019