• Beranda
  • Berita
  • Sumatera Selatan pasok 47,4 persen kebutuhan ikan patin nasional

Sumatera Selatan pasok 47,4 persen kebutuhan ikan patin nasional

18 Oktober 2019 12:49 WIB
Sumatera Selatan pasok 47,4 persen kebutuhan ikan patin nasional
Ilustrasi: Pedagang sedang menunjukkan ikan patin segar siap konsumsi (ANTARA FOTO/Rudi Mulya)

sejak 2015 saya melihat data produksi ikan patin Sumatera Selatan ini selalu di atas 200.000 ton per tahunnya

Produksi perikanan budi daya ikan patin Sumatera Selatan menyumbang 47,4 persen kebutuhan nasional per tahun.

Direktur​​​​​​ Pakan dan Obat Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Budi daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Mimid Abdul Hamid di Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat, mengatakan bahwa produksi ikan patin asal Sumatera Selatan dapat mencapai di atas 250.000 ton per tahun.

“Jadi sejak 2015 saya melihat data produksi ikan patin Sumatera Selatan ini selalu di atas 200.000 ton per tahunnya. Ini tak lepas dari luasnya perairan umum daratan dan areal perikanan budi daya," kata dia.

Mimid mengatakan untuk mendukung budi daya ikan patin, KKP mendorong pembudidaya ikan untuk membuat pakan secara mandiri atau tidak bergantung pada pakan pabrikan.

Menurut dia, usaha budi daya ikan sangat dipengaruhi oleh biaya pakan yang mendominasi hingga 80 persen dari total biaya produksi.

“Banyak pembudidaya yang berhenti karena terkendala biaya pakan. Dengan pakan mandiri ini bisa menjaga keberlanjutan usahanya,” kata dia.

Baca juga: Bertekad tekan pakan ikan impor, KKP lirik palm kernel meal

Sementara itu Asisten I Setda Pemerintah Kabupaten Banyuasin Kosarudin mengatakan Banyuasin merupakan salah satu sentra penghasil ikan patin di Sumatera Selatan.

“Kami punya tiga lokasi yang potensial untuk budi daya perikanan, yakni di Kecamatan Talang Kelapa, Kecamatan Rambutan dan Mariana, serta Kecamatan Banyuasin II,” kata dia.

Menurutnya, peluang untuk usaha budi daya perikanan masih terbuka lebar, mengingat potensi lahan untuk budi daya mencapai 244.000 hektare, namun yang baru dikembangkan masyarakat sekitar 13 persen.

Ia mengatakan produksi ikan patin Kabupaten Banyuasin bisa mencapai 15-20 per hari. Produksi ikan patin itu untuk memasok kebutuhan daerah sekitar, seperti Lubuk Linggau , Palembang, dan Prabumulih.

"Kami ada lahan seluas 100 hektare di Desa Merah Mata yang siap dijadikan kawasan budi daya perikanan. Kami harap bantuan dari pemerintah pusat untuk mengoptimalkannya, setidaknya 50 hektare dulu," kata dia.

Baca juga: Ikan patin hasil budidaya UMKM Kampar rambah pasar China

 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019