Ada pun lokasi terjangan longsor yang sering terjadi di jalan lintas nasional tersebut masing-masing berada di kawasan Gunung Paro, Gunung Kulu, Kabupaten Aceh Besar, dan kawasan Gunung Geurutee, Kabupaten Aceh Jaya.
"Kita berharap penanganan ini segera dilakukan oleh pemerintah pusat agar masyarakat yang melintas di jalan nasional tersebut tidak lagi merasa was-was khususnya saat musim hujan tiba," kata Zaenal Abidin.
Menurutnya, badan jalan yang rusak di kawasan pegunungan tersebut yang sering dilanda longsor yakni di jalan yang menghadap ke sisi gunung dan jalan di tebing gunung ke arah Samudera Hindia.
Baca juga: Badan jalan di Aceh Barat tertutup akibat abrasi pantai
Baca juga: Seksi 4 Pembangunan Jalan Tol Banda Aceh-Sigli Terus Dikebut
Selama ini, kerusakan yang ditimbulkan di ketiga lokasi gunung tersebut sangat berdampak terhadap aktivitas dan ekonomi masyarakat di daerah ini.
Zaenal Abidin mengakui selama ini memang ada perbaikan dan penanganan kerusakan yang dilakukan pemerintah pusat di lokasi badan jalan yang rusak di jalan lintas nasional wilayah barat selatan Aceh.
Menurutnya, perbaikan yang dilakukan terkesan asal-asalan dan 'tambal sulam' sehingga kualitas badan jalan yang ditangani tidak tahan lama.
Agar persoalan ini segera ditanggapi oleh pemerintah pusat, Zaenal mengaku DPRA akan mendorong Pemerintah Aceh agar membuat perencanaan yang baik, untuk diusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta agar kerusakan jalan tersebut dibangun dengan anggaran yang memadai.
Diharapkan kualitas badan jalan di jalan lintas nasional pantai barat selatan Aceh akan lebih bertahan lama dan berkualitas tinggi.
"Minimal jalan ini nantinya bisa dipakai tahan lama, tidak seperti selama ini, paling bertahan satu tahun lalu kemudian rusak lagi," kata Zaenal menambahkan.*
Baca juga: Jalan lintas Aceh Barat-Pidie terancam putus total akibat longsor
Baca juga: Empat warga meninggal dunia kecelakaan di jalan lintas barat Aceh
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019