"Bekerja sama dengan Pak Jokowi itu, saya lebih senang karena targetnya jelas, ukurannya jelas, perintah-perintahnya jelas, tidak pernah ada satu perintah yang tidak jelas, arahan sangat jelas," kata Nasir dalam Bedah Kinerja Capaian Lima Tahun Kemristekdikti di Gedung Ristekdikti, Jakarta, Jumat.
Nasir menyampaikan terima kasih karena dapat berdampingan membantu Presiden Joko Widodo dalam.kabinet kerjanya selama lima tahun periode pemerintahan dari 2014-2019.
"Dalam hal ini, dipercaya Presiden dalam masa lima tahun, tidak ada reshuffle apapun pada diri saya dan bisa melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) yang ditetapkan pada kementerian," ujarnya
Baca juga: Jumlah penerima beasiswa ADik Papua capai 4.386 mahasiswa
Baca juga: APK pendidikan tinggi naik hingga 34,8 persen
Nasir menuturkan jika dia tidak terpilih lagi menjadi menristekdikti, maka akan kembali bekerja sebagai dosen di Universitas Diponegoro.
"Saya kerja di mana saja siap, jadi dosen siap, jadi menteri siap," tutur Nasir.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla menyelenggarakan silaturahim bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja. Acara itu diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat siang. Ini adalah hari kerja terakhir Kabinet Kerja.
Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi dan berterima kasih atas kinerja para menteri dan kepala lembaga.
Dia menjelaskan selama ini jika bertemu dengan menteri-menteri kerap membahas hal-hal yang serius. Jokowi juga memohon maaf kepada para menteri jika dia kerap menelpon tengah malam. Ia menjelaskan hal itu dilakukan karena urusan negara.*
Baca juga: Menristekdikti nobar film "Bebas" bersama mahasiswa
Baca juga: Nasir: Menteri mendatang harus wujudkan BRIN dan PT berkelas dunia
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019