• Beranda
  • Berita
  • Kemenristekdikti evaluasi pelaksanaan program PTS 4 provinsi

Kemenristekdikti evaluasi pelaksanaan program PTS 4 provinsi

19 Oktober 2019 15:56 WIB
Kemenristekdikti evaluasi pelaksanaan program PTS 4 provinsi
LL Dikti wilayah X adakan rapat kerja di Padang, Sumbar (ANTARA/HO)

PTS agar memiliki komitmen bersama dalam peningkatan mutu

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengevaluasi sejumlah program pembelajaran dan kemahasiswaan pada perguruan tinggi swasta (PTS) di empat provinsi, Sumbar, Riau, Kepri dan Jambi.
  
Tim monitor dan evaluasi (Monev) Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Prof Dr Yonny Koesmaryono, di Padang, Sabtu, mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengukur dampak serta hasil pelaksanaan program pembelajaran dan kemahasiswaan di perguruan tinggi, khususnya di bawah koordinasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) wilayah X.
 
“Kegiatan yang kami monev berupa program yang mendapatkan bantuan langsung dari Ditjen Belmawa Kemenristekdikti,” ujar dia.
 
Beberapa program yang dimonitor dan evaluasi itu  ialah Penomoran Ijazah Nasional (PIN) dan Sistem Informasi Verifikasi Ijazah Secara Elektronik (Sivil), bidikmisi, tracer study, Musabaqah Tilawatil Qur'an Mahasiswa Tingkat Nasional (MTQMN), uji kompetensi, Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) serta klinik SPMI.
Selain itu, ia juga mengapresiasi beberapa PTS yang sudah menerapkan program tersebut dengan baik.
 
"Saya berharap pengelolaan mutu, SPMI di PTS dilakukan dengan penuh tanggung jawab serta PTS memiliki komitmen bersama dalam peningkatan mutu," sambung dia.
 
Menurutnya SPMI itu ibarat pengendalian mutu perguruan tinggi dalam menciptakan budaya mutu.
 
Selain itu, ia juga mengatakan supaya mahasiswa terus meningkatkan kreativitas, karena selain cerdas secara akademik, mahasiswa juga diharapkan cerdas spiritual dan emosional.
 
“Salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas ialah belajar berwirausaha sejak kuliah karena kesuksesan seseorang sangat didukung oleh soft skill-nya," ujar dia.
​​​​

Baca juga: Minimnya jumlah dosen bergelar doktor sebabkan akreditasi PTS rendah
 

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019