"Keamanan siber adalah bidang yang menjadi perhatian dalam industri otomotif dan GM sangat serius, itulah sebabnya kemitraan bersama Angkatan Darat AS sangat penting," kata Chief Cyber Security Officer GM, Kevin Tierney, dilansir Economic Times, Sabtu (19/10).
"Pengetahuan yang dapat kami kumpulkan dari satu dan yang lain, akan memberikan manfaat lebih lanjut terkait bagaimana kami menjawab masalah penting ini," kata dia.
Sementara itu Pimpinan Ground Vehicle Systems Center (GVSC) US Army, Jeff Langhout mengatakan bahwa bekerja dengan mitra mereka di industri otomotif seperti General motors, adalah kunci untuk mengembangkan kemampuan keamanan siber secara cepat dan efektif.
Kolaborasi itu diklaim dapat menguntungkan kedua pihak dalam dua tahun mendatang.
Sebagai bagian dari perjanjian, GM dan Angkatan Darat AS akan memulai program pertukaran insinyur yang berfokus pada uji kendaraan dan analisa risiko siber.
Kemitraan perdana di bidang keamanan siber otomotif itu memungkan kedua pihak berbagi praktik, metodologi, alat, dan pendekatan terbaik dalam proses riset mereka.
Baca juga: Semua mobil GM akan pakai perangkat Google, kecuali di pasar China
Baca juga: General Motors luncurkan pikap Colorado pada September
Baca juga: Kuartal I 2019 Laba General Motors naik, ditopang model baru di China
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019