• Beranda
  • Berita
  • Bamsoet: Calon menteri harus bisa jalankan visi-misi Presiden

Bamsoet: Calon menteri harus bisa jalankan visi-misi Presiden

21 Oktober 2019 13:26 WIB
Bamsoet: Calon menteri harus bisa jalankan visi-misi Presiden
Presiden Joko Widodo kembali kembali terima tamu kenegaraan hingga relawan usai pelantikan dirinya sebagai Presiden periode kedua di Istana Merdeka, Minggu (20/10/2019). ANTARA/Hanni Sofia/aa.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai calon menteri yang akan menjadi pembantu Presiden di pemerintahan, harus bisa menjalankan visi-misi Presiden Joko Widodo.

Karena itu menurut dia, yang harus diutamakan adalah kemampuannya bukan soal tua atau muda.

"Yang terpenting adalah bukan soal umur namun yang terpenting adalah kemampuan para calon menteri bisa melaksanakan visi-misi Presiden dalam meneruskan program-program lima tahun kedepan," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Dia menilai tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia tidak mudah sehingga kalau Presiden tepat memilih para pembantunya maka pekerjaan di pemerintahannya akan jauh lebih mudah dan ringan.

Terkait wacana menteri dari kaum milenial, Bamsoet menilai hal itu lebih kepada peran menteri memberikan motivasi dan ruang kepada generasi milenial untuk memotivasi yang lainnya.

"Sebenarnya menteri milenial itu lebih kepada memberikan motivasi dan ruang kepada generasi muda untuk memotivasi yang lain agar pemuda Indonesia punya kesempatan yang sama dengan para senior. Tapi yang pasti dasar pemilihan dari Presiden adalah kemampuan yang bersangkutan," ujarnya.

Baca juga: Nadiem Makarim terima tawaran jadi menteri

Baca juga: Mahfud bersama Presiden bahas penegakan hukum dan HAM

Baca juga: Hasto: Megawati telah serahkan nama-nama calon menteri


Bamsoet mengatakan para calon menteri dari dunia usaha, pasti perlu penyesuaian yang memang berawal dari pengusaha, fleksibel melakukan langkah-langkah dari sisi aturan.

Dia menjelaskan, dunia usaha yang penuh inovasi sangat berbeda dengan birokrasi yang penuh aturan.

"Nah penyesuaian hanya di sana saja. Sama seperti kita, saya dulu wartawan bebas, sekarang banyak aturannya dan itu harus ditaati kalau tidak maka akan menjadi temuan," katanya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019