Ketua Forum Komunitas Driver Online Indonesia (FKDOI) Cang Rahman, dalam keterangan tertulisnya, Senin, mengungkapkan secara pribadi dan komunitas merasa bangga ada bagian dari keluarga besar transportasi daring yang dipanggil presiden ke Istana.
Baca juga: Nadiem ke Istana, begini tanggapan asosiasi ojek online
Baca juga: Masuknya pendiri Gojek di Kabinet Jokowi dinilai bawa aura positif
Baca juga: Nadiem Makarim dipanggil Istana, ini profilnya
”Kita pro pak Nadiem jika jadi menteri di kabinet Jokowi dan Ma’ruf Amin. Sosok yang bisa diperhitungkan dalam membangun Indonesia ke depan,” ungkapnya .
Menurut dia, kepemimpinan Nadiem sudah terbukti di Gojek, dimana perusahaannya bisa terus bertumbuh dan menarik minat investasi banyak pihak dari dalam dan luar negeri.
”Itu sudah dibuktikan beliau sebagai leader inovator dalam memprakarsai ojek online dan tidak hanya di Indonesia tapi juga tingkat dunia,” ucap Rahman.
Bisa saja, katanya, di dunia transportasi daring "Uber" adalah pionir, tapi untuk memaksimalkan kendaraan roda dua seperti ojek online (ojol), Gojek adalah pionirnya.
”Artinya setimpal lah pak Nadiem jadi menteri,” tegasnya.
Rahman sekaligus membantah anggapan bahwa mitra ojol tidak sejahtera. Menurut dia, bicara hal tersebut sangat subjektif dan banyak faktor.
”Masalah kesejahteraan ojol itu tergantung sudut pandang masing-masing. Yang sangat bersyukur juga banyak kok,” tuturnya.
Bagi Rahman, menjadi mitra ojol dengan konsep kerjasama saat ini mendidiknya menjadi seorang entrepreneur. ”Kenapa kita bilang entrepreneur, karena kami mitra lho bukan pegawai. Bukan karyawan. Kami bekerja atas kemampuan kita sendiri,” paparnya.
Rahman berharap Nadiem melanjutkan kebanggaan sebagai anak bangsa dalam perannya sebagai menteri.
Aliansi Nasional Driver Online Indonesia (Aliando) menyatakan dukungan yang sama.
”Bangga benar untuk mas Nadiem jika menjadi menteri,” ucap anggota Aliando, Astri.
Dari pengalaman dirasakan bersama mitra lainnya, kata Astri, gagasan Nadiem bersama Gojek membawa manfaat bagi banyak orang.
”Apalagi yang pak Nadiem sudah bangun untuk rakyat kecil sangat terasa sekali. Dalam empat tahun saya di GoCar merasakan itu. Saya pikir sudah sangat pantas pak Nadiem jadi menteri karena sudah banyak membantu rakyat kecil,” ungkap ibu dari tiga anak itu.
Maun Radit dari Komunitas Energi Satu Aspal mengungkapkan dukungan kepada Nadiem yang sudah dipanggil untuk bersiap mengabdi kepada Negara.
”Kita mendukung karena kita melihat Gojek sangat signifikan memajukan dari sisi ketenagakerjaan,” ujarnya.
Kreatifitas Gojek yang menjalankan bisnis secara inovatif, menurut Radit, diharapkan juga berlanjut di pemerintahan.
”Kan katanya pemerintah butuh inovasi. Pak Nadiem cocok untuk itu,” terusnya.
Baca juga: Jadi menteri, Nadiem Makarim mundur dari Gojek
Baca juga: Gojek tunjuk Andre dan Kevin ganti Nadiem Makarim
Baca juga: Wapres: anak muda sukses berbisnis jangan didorong masuk pemerintahan
Dia tidak khawatir Gojek akan terganggu ketika Nadiem benar-benar sudah masuk pemerintahan karena bisnis digital bisa bergerak sendiri.
”Pak Nadiem sebagai founder (pendiri) hanya memberikan arahan umum tetapi sistem sudah bisa berjalan dengan sendirinya. Pak Nadiem lebih dibutuhkan untuk masyarakat luas,” kata Radit.
Menurut dia, sudah saatnya Nadiem naik level agar bisa berkontribusi lebih luas, bukan hanya kepada Gojek dan sekitar dua juta mitra saja tetapi juga masyarakat Indonesia lebih umum.
”Kalau kita lihat sendiri di Gojek cepat (pertumbuhannya). Harapannya di pemerintahan juga begitu. Kita sama-sama tahu di pemerintahan sedikit lambat. Kita penginnya gaya mas Nadiem yang cepat membangun Gojek bisa diadopsi di pemerintahan,” paparnya.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019