"Pesantren mempunyai kapital sosial yang sangat luar biasa, punya etika, punya niat visi dan misi ke depan yang sangat baik," kata Said di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan keunggulan pesantren itu karena bisa hadir bagi pendidikan bangsa di segala lapisan masyarakat dan tak lekang oleh zaman. Sejak zaman sebelum kemerdekaan hingga kini pesantren turut mengisi peradaban budaya, bangsa dan kemasyarakatan.
Baca juga: PBNU: Yang buruk perangainya bukan santri
Menurut dia, saat ini negara sudah mengakui keberadaan pesantren melalui Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019. Melalui regulasi itu ada afirmasi negara atas fungsi pesantren yang memiliki banyak kelebihan yaitu untuk pendidikan, dakwah dan pemberdayaan umat.
Sementara itu, Ketua Rabhithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Abdul Ghaffar Rozin (Gus Rozin) mengatakan dalam peringatan Hari Santri Nasional 2019 salah satunya diisi dengan salawat nariyah yaitu salawat untuk meminta keselamatan bangsa.
Menurut dia, keselamatan bangsa harus diupayakan dengan banyak cara baik melalui usaha dan doa.
"Ikhtiarnya kita jalankan, melalui iklhtiar politik, ikhtiar ekonomi, melalui ikhtiar budaya dan ikhtiar spritualnya itu dengan bersalawat," katanya.
Baca juga: Civitas akademik IAIN Palu pakai sarung ikut upacara Hari Santri
Baca juga: Santriversary jadi puncak Hari Santri Nasional
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019