"Kalau motivasi terbesar saya kedua orang tua saya, karena saya terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Rencananya nanti mereka akan menonton saya bertanding di Malang," kata Ongen pada konferensi pers yang dilangsungkan di wilayah Senayan, Selasa sore.
Ongen akan kembali naik ring pada 17 November mendatang dengan menghadapi petinju Filipina Marco Demecillo di Kota Batu, Malang. Dalam pertarungan tersebut, ia akan berusaha merebut gelar juara dunia kelas bulu versi International Boxing Association (IBA) yang saat ini sedang kosong.
Baca juga: Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi bidik gelar juara dunia IBA
Baca juga: Daud dan Ongen belum targetkan KO untuk perebutan gelar IBA
Petinju yang juga merupakan anggota TNI AU itu memiliki rekor apik selama berkarier di dunia profesional. Ia memenangi ketujuh pertandingan yang dimainkannya dengan kemenangan Knock Out (KO).
Terakhir kali ia bertanding adalah menghadapi Nanthawat Maolichat untuk merebut gelar kelas bulu kontinental versi World Boxing Council (WBC) September silam di Singapura.
Namun rekor bagus tersebut juga menjadi catatan tersendiri bagi Ongen, di mana ia merasa selama ini staminanya belum teruji untuk bertanding selama 12 ronde.
"Saya lagi meningkatkan stamina. Karena selama rekor saya tujuh kali main, belum pernah kan bermain selama 12 ronde. (Biasanya) di bawah empat ronde saya main, jadi sekarang kita fokus ke stamina dan speed," ujar Ongen.
Bersama Daud Yordan yang juga akan tampil di Kota Batu November mendatang, Ongen saat ini sedang mempersiapkan diri di bawah asuhan Pino Bahari. Sejauh ini, Ongen mengatakan dirinya sudah menjalani 70 persen persiapan dan diharapkan akan dapat mencapai puncaknya saat menghadapi Demecillo.
Baca juga: Kepala staf TNI AU beri penghargaan kepada Pratu Ongen Saknosiwi
Baca juga: Ongen Saknosiwi menang KO pada debut internasionalnya
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019