"Kami yakin banyak perusahaan bisnis Swedia yang bersedia berinvestasi di Indonesia untuk membantu dalam hal penanganan bencana," kata Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Marina Berg, kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Menurut Marina, pihaknya sudah sejak tahun lalu memprakarsai skema ketahanan bencana lewat entitas bisnis dan saat ini sedang dalam proses menyatukan para pemangku kepentingan, yaitu pihak swasta, kelompok masyarakat sipil, otoritas internasional, serta otoritas Indonesia.
Hal itu, lanjut Marina, dilakukan sejalan dan bersamaan dengan kemitraan antarpemerintah Indonesia dengan Swedia.
"Kami tentu harus membawa perusahaan-perusahaan Swedia ke Indonesia untuk bekerja bersama lebih dekat dengan perusahaan dan pemerintah Indonesia," ujar dia.
Dia menambahkan bahwa Swedia menaruh perhatian terhadap mitigasi bencana, khususnya di Indonesia yang merupakan suatu negara di kawasan cincin api dengan risiko dampak bencana yang tinggi.
Bukan hanya soal penanganan setelah terjadi bencana dengan membangun ketahanan terhadap bencana, Marina juga menekankan soal upaya dan sistem pencegahan yang dimulai dari sistem peringatan bencana untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa.
"Kami harus membantu Indonesia berfokus pada apa yang bisa dilakukan untuk mencegah masyarakat terkena dampak bencana, bagaimana bisa dipersiapkan, sehingga bisa meningkatkan kesiagaan bencana di Indonesia," kata dia.
Baca juga: BNPB bangun kesiagaan perempuan hadapi bencana
Baca juga: Media massa berperan dukung kesiagaan bencana
Selain keinginan kuat dari Swedia, Marina menyebut bahwa diperlukan keterbukaan terhadap investasi dari pihak Indonesia untuk mewujudkan ketahanan dan kesiagaan terhadap bencana.
"Indonesia harus terbuka terhadap investasi untuk hal ini, pemangku kepentingan terkait seperti pemerintah dan perusahaan baiknya menerima dengan lapang perusahaan Swedia agar bisa berkolaborasi," ucap Marina.
Menurut dia, jika terjadi suatu bencana nasional, tidak terbatas pada negara yang terkena dampaknya saja, namun seluruh negara semestinya terbuka untuk kerja sama global.
Terkait hal itu, Marina menganggap bahwa keterbukaan masih menjadi tantangan bagi pihak Swedia untuk bisa masuk dan berinvestasi dalam bidang mitigasi bencana di Indonesia.
"Saya kira Indonesia semestinya bisa lebih terbuka, karena semakin terbuka terhadap dukungan internasional, semakin baik pula kita bisa menyelamatkan negeri ini dari dampak berat bencana nasional," kata dia.
Baca juga: BNPB: Korban bencana Indonesia nomor dua terbanyak di dunia
Baca juga: Tingkat kesadaran bencana Indonesia masih di bawah Jepang
Pewarta: Suwanti
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2019