Ajang Pemilihan Putra-Putri Kampus (PPK) Institut Seni Denpasar diharapkan menjadi momentum untuk mengembangkan sportivitas antarmahasiswa dan sekaligus mereka dapat mencintai seni budaya yang dimiliki.wadah mahasiswa untuk menunjukkan kualitas diri, wawasan, keterampilan dan bakat kesenian
"Pemilihan ini merupakan wadah mahasiswa untuk menunjukkan kualitas diri, wawasan, keterampilan dan bakat kesenian," kata Ketua Panitia Pelaksana Pemilihan Putra-Putri Kampus ISI Denpasar, I Gede Adi Mahendra, di Denpasar, Selasa.
Di samping itu, lewat kegiatan yang diikuti perwakilan program studi di ISI Denpasar itu menjadi wahana untuk membangkitkan semangat, eksistensi, kreativitas mahasiswa sebagai generasi muda yang harus terus berkarya dan berinovasi.
"Dengan mengembangkan sportivitas, kami meyakini mampu membentuk karakter anak bangsa yang memiliki kualitas, kreativitas, serta daya saing di era global," ucap Adi Mahendra.
Baca juga: Rektor ISI: Seniman jadi "panglima" teknologi hadapi era 4.0
Dia mengemukakan, sebanyak 20 besar Putra Putri Kampus hasil seleksi dari kampus seni negeri di Bali itu, sebelumnya harus melalui proses karantina untuk menuju babak grand final, dengan diisi materi dari dosen-dosen pengampu di kampus setempat.
"Mereka yang masuk 20 besar pun dilakukan photoshoot sebelum grand final untuk memilih juara favorit melalui vote instagram. Sedangkan seleksi yang harus dilalui meliputi tes bakat dan test public speaking," ucapnya.
Berdasarkan hasil penjurian dalam acara Grand Final Putra Putri Kampus ISI Denpasar, keluar sebagai Juara I Putra yakni I Gusti Ngurah Agung Wahyu Prayoga dan Juara I Putri diraih Kiki Rahmawati Azizah.
Untuk Juara II Putra - I Putu Wahyu Widiana dan Juara II Putri atas nama Ni Putu Naomy Febriyani Putri Adiartha. Disusul dengan Juara III kategori putra yakni I Gusti Ngurah Bagus Kresna Dutta dan Juara III Putri diraih I Dewa Ayu Galuh Intan Rakasiwi.
Baca juga: ISI Denpasar promosi budaya Bali ke Jepang
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar Prof Dr Drs I Nyoman Artayasa MKes menambahkan,
ISI Denpasar memang berkomitmen untuk menjadikan lulusannya memiliki nilai tambah.
"Jadi, tidak hanya ahli dan paham tentang ilmu yang digeluti pada masing-masing program studinya. Tetapi juga memiliki keahlian tambahan, salah satunya adalah memiliki kemampuan berorganisasi, mampu bekerja sama dengan kelompok, serta mampu memimpin dan dan dipimpin bagi panitia pelaksana lomba," ujarnya.
Sedangkan bagi peserta lomba Putra-Putri Kampus, diharapkan mereka bisa memilik karakter, berani tampil, memiliki pengetahuan seni dan umum yang luas, serta dapat menjaga nama baik kampus.
Wakil Dekan III Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar Ni Kadek Dwiyani SS, MHum mengharapkan lewat ajang Putra-Putri Kampus ISI Denpasar harus mampu keluar dari stigma hanya sebatas "beauty contest" yang hanya terbatas pada tampilan luar saja.
"Tetapi Putra-Putri Kampus harus mampu menjadi duta kampus dalam tataran yang lebih luas untuk lebih memperkenalkan ISI Denpasar sebagai perguruan tinggi seni dengan berbagai potensi besar yang dimiliki," katanya.
Baca juga: Rektor ajak mahasiswa baru bangga jadi bagian ISI Denpasar
Baca juga: ISI Denpasar juarai Festival Film Surabaya 2019
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019